Tanggal 25 Agustus 2017.
Sunrise di Gangmun Beach, Gangneung. |
Nah kalau pagi ditanggal 25
Agustus benar- benar luar biasa. Mataharinya muncul. Walaupun rada mendung,
tapi tidak mengganggu proses matahari mulai menyinari bumi. Sunrise hari itu
5.47 am waktu setempat. Aku buru- buru lari ke pantai. Tidak sampai 3 menit,
matahari menunjukkan kekuasaannya. Hanya ada 5 orang yang menyaksikan golden
sunrise pagi itu. Sempurna, buat aku.
Pulang mandi, beres- beres
langsung checked out. Masih jam 7 pagi. Sesuai jadwal yang aku baca kemaren,
ada bus jam 7.50. Punya waktu sarapan sebentar yang disediakan hostel. Roti,
selai dan telur. Bingungnya, ketika mau checked out, tidak ada orang sama
sekali. Lebih herannya, semalam pulang, sudah hampir tengah malam, pintu tidak
ditutup, terus pagi begitu, pintu sudah terbuka. Dan tidak ada orang sama
sekali.
Pesisir pantai Gangneung. |
Sempat gedor di hostel yang
sedang di renovasi itu. Tidak ada yang menyahut sama sekali. Ya sudah, aku
langsung ke halte, tunggu bus datang terus deh ke Gangneung Intercity Bus
Terminal. Hari itu, aku ke Busan naik bus jam 9-an. Tiket ke Busan 33.500 Won.
Butuh 5 jam perjalanan.
Tourist Information Center Di Busan. |
Selama perjalanan, hanya 1 kali
berhenti ketika jam menghampiri tengah hari. Istirahat sekitar 20 menit. Rest
area-nya ada restoran. Aku pilih untuk makan di Busan saja. Kemudian, bus jalan
lagi dan berhenti ketika sudah sampai di Busan Central Bus Terminal. Yang
namanya sudah central, pasti terkoneksi dengan transportasi lainnya. Bus ke
inti kota Busan, subway maupun bus antar kota, berpusatnya disini.
Seomyeon |
Sesuai dengan petunjuk yang aku
dapatkan dari pihak hostel, aku naik subway Line 1 dan turun di Beomnaegol
Station untuk bisa sampai di Kimchee Guesthouse Busan. Checked in beres, cari
informasi sejenak tentang Busan, aku putuskan sisa hari itu, aku pergi ke
Taejongdae, ujung Busan.
Market Of Memory |
Aku sempat mampir ke Seomyeon
buat cari makan. Dekat ke Market of Memory, aku makan ramen. Harganya Won 3.000
plus 3 macam gorengan Won 1.500. Kenyang, aku langsung ke station Jungang terus
pindah naik bus 101 ke Taejongdae.
Tujuan utama ke Taejongdae hanya
untuk menikmati sunset hari itu. Kebanyakan Korean ke sana untuk jalan santai
menikmati sore hari. Jalan kaki mengitari rute yang telah ditentukan. Ada juga
yang naik mobil. Suka- suka saja.
Aku perhatikan, ada semacam taman
gitu juga, kamu bisa masuk, tapi bayar. Ketika disana, sudah tutup. Awalnya,
aku sempat kecewa, aku pikir tempat untuk menikmati sunset itu kudu masuk ke
taman itu. Ternyata tidak. Ada rute buat jalan santai. Nah, disalah satu sudut
rute itu ada satu spot yang kece banget buat menikmati sunset atau pemandangan
lainnya di pagi maupun sore hari.
Taejongdae.. |
Sempat jalan kaki lebih masuk
lagi setelah melewati spot itu, akhirnya aku balik, menurutku sih, spot yang
itu memang sudah yang terbaik. Karena setelahnya, jalanan sudah semakin
menjauhi matahari dan cenderung ketutup tebing. Semacam tikungan gitu.
Sunset Di Taejongdae, Busan. |
Hampir 1 jam aku menunggu
matahari kembali keperaduannya. Luar biasa. Kesabaran membuahkan pemandangan
indah yang tidak terlupakan hari itu. Pemandangan yang membuat hari aku, hari
itu sempurna. Bagaimana tidak? Bangun pagi disambut golden sunrise yang indah
di sisi Timur Gangneung, kemudian menutup hari dengan golden sunset di sisi
Barat Taejongdae. Terima kasih Tuhan.
Setelahnya, aku kembali ke Busan.
Kembali ke hostel. Istirahat…
With Love,
@ranselahok
---Semoga Semua Mahluk Hidup
Berbahagia---
0 komentar :
Post a Comment