Tanggal 13 April 2017.
Setiap kamar punya jalan dan tangga khusus ke kamarnya, diatasnya ada disediakan sofa untuk bersantai menikmati alam. |
Sempat galau, mau ke Huahin atau ke Khao Yai saat trip ke
Bangkok pertengahan April 2017 lalu. Trip singkat yang hanya beberapa hari saja itu
memang buat bingung. Karena kalau hanya main ke Bangkok saja bukan keputusan
yang tepat sih. Masalahnya, di Bangkok, entah mau kemana lagi.
Suasana Chocolate Ville. |
Akhirnya, Khao Yai menjadi pilihannya. Begitu mendarat di
Bangkok, kami dijemput van yang telah kami pesan sebelumnya dari Jakarta ( sekitar 2,4 juta untuk pp ). Perjalanan dari Bangkok ke Khao Yai itu butuh 3 jam perjalanan. Karena tiba di
Bangkok sudah sore jam 5. Ya, sudah dekat jam makan malam, ya jadinya makan
dulu di Chocolate Ville. Tempatnya okey, asik, ramai, makanannya enak dan tidak
terlalu mahal juga. Bolehlah main kesini.
Tangga naik ke resort. |
Tiba di Khao Yai sudah hampir jam 10 malam. Ternyata, resort
yang dipesan itu bukan terletak dipusat kota Khao Yai. Jadi, bukan hanya jauh
saja perjalanan itu, tapi sudah masuk ke pelosok. Mana lagi, jalanan sepi dan
gelap gitu. Apa gak aneh- aneh saja pikirannya.. Hahahaa…
Kolam renang khusus. |
Ketika sudah didepan gerbang Sala Khao Yai resort, barulah sadar,
kalau resort yang dipilih itu memang letaknya jauh, menyendiri dan diatas
bukit. Yupss, bangunannya ada diatas bukit. Kamu harus mendaki naik pakai anak
tangganya. Ya, apa yang didapat, setimpal banget sih. Aku langsung jatuh cinta
pada resort ini. Aku suka konsepnya. Aku suka design-nya, aku suka bagaimana
pemilik begitu pintar memanfaatkan alam yang ada.
View dari living room. |
Berapa harganya? Mahal ?? Sudah pasti mahal… Tempatnya mewah
gitu, tenang banget, santai banget, indah banget. Apalagi, mereka hanya ada 7
kamar saja, 5 tipe standart, 2 tipe villa. Dan, menurutku, tipe kamar standart
saja, sudah sangat keren. Yang buat senang diriku, aku kebagian tipe villa. Kemaren
itu, tipe Villa itu per malam hampir 3 juta deh. Sedangkan untuk tipe standart,
per malam hampir 2 jutaan.
Itulah sebabnya, kenapa resort ini tergolong mewah,
eksklusif dan cocok buat kamu yang punya jiwa menyendiri. Lebih tepatnya,
tempat ini cocok buat yang mau bulan madu. Alamakjang… romantis pakai banget
kamar tidurnya. Jadi baper deh aku kemaren itu.
Dalam kamar tipe villa. |
Jarak dari 1 kamar ke kamar lain, berjauhan. Masing- masing
punya view tersendiri, jadi tidak perlu rebutan. Serunya, mereka tahu
memanjakan tamu. Mereka sediakan sofa malas untuk sekedar berleha- leha santai.
Kayak aku, pagi- pagi sudah bangun, hanya untuk bermalasan di sofa sambil mendengar
burung- burung berkicauan. Udaranya segar, sepanjang hari. Suasananya sepi,
tenang dan santai.
Kalau aku, betah seharian tidak ngapa- ngapain disini. Cukup
berleha- leha saja. Pindah dari kamar, ke kolam renang depan kamar, pindah lagi
ke loteng yang punya alam terbuka, pindah lagi ke depan living room, di living
room-nya, mereka sediakan tv, musik dan banyak dvd. Ya, bagaiamana juga butuh
hiburan, malam, gelap gulita, apa yang mau dilihat? Ya kumpul loh di sana buat
nonton, ya kali gitu ya.
Erhmmm... |
Sebetulnya, kamarnya diperuntukkan untuk berdua.
Kenyataannya, 1 kamar itu bisa buat banyak orang. Luas dan lega. Ya itu, aku
tadi kan bilang, romantis dan mungkin di design untuk yang sedang berbulan
madu, ranjangnya pakai kerambu. Hahahah.. khawatir nyamuk kali ya.
Toilet ada dibelakang dinding cermin ini, itu ada bathtub terbuka, itu ada gantungan handuk, terus mandinya tinggal belok kanan doang. |
Tidak ada pintu buat kamar mandi. Serius. Kamar mandinya ada
diujung, cuma ada temboknya sedikit saja. Terus bathub-nya juga terbuka gitu.
Jadi, ya kalau pasanganmu mau berendam, ya kelihatan. Pintu toilet juga tidak
ada kuncinya.
Untuk dinding kamarnya, sekeliling itu pakai kaca. Dalam kamar ada tv. Free wifi yang tidak terlalu kencang.
Kurangnya ya disini saja. Sarapannya, sederhana tapi enak. Pilihannya ada roti,
selai dan kawan- kawannya. Terus ada bubur, nah, bubur inilah yang aku bilang
enak. Serius enak banget. Oh ya, setahuku, bubur ini tidak halal. Kudu
dipastikan dulu deh, apa yang mau kamu makan selama di Thailand. Dan yang buat
enak sarapan kali itu adalah pemandangannya, alamnya, udaranya, ketenangannya,
tidak perlu grasak- grusuk seperti di hotel pada umumnya. Heboh, cekakak-
cekikik.
Sarapan... |
Mereka sadar, landscape resort-nya, jadi staffnya yang bantu
kamu bawa naik dan turunkan bagasi. Sayang, kesempatan itu, hanya 1 malam saja
di Sala Khao Yai Resort. Kabarnya, Desember menjadi bulan terbaik untuk
kunjungi Khao Yai. Cuacanya sih sejuk, pas aku kesana. Tapi akan lebih dingin diakhir
tahun. Jika kamu suka bunga matahari, ya, Desember menjadi bulan yang tepat buat kamu untuk kesana. Karena puncaknya bunga matahari bermekaran.
Vihara terdekat resort, tidak tahu namanya, tertulis dalam bahasa Thailand. |
Taman didalam Palio... |
Palio, objek wisata tanpa entrance fee. Didalam Palio, ya
bangunan- bangunan yang dipakai buat jualan. Dari souvenir, restoran dan
makanan lainnya. Bukan tipe bangunan tua, ya bangunan biasa saja. Aku kurang suka
sih. Biasa saja. Tidak ada yang special.
Primo.. |
Dari Palio pindah ke Primo. Kalau disini kudu bayar. Orang
dewasa bayar 100 Baht, anak kecil 50 Baht. Tujuan utama disini adalah kasih
makan ke kambing. Ya itu sahaja. Selain kamu bisa berfoto kece. Sebagian yang
aku lihat, sampai berfoto baring- baringan dirumput gitu, kayak telletubbies.
Ya, nikmati sajalah apa yang menurut kamu suka.
Primo. |
Ke Khao Yai, ada baiknya sewa mobil sendiri deh. Biar mau kemana- mana itu gampang.
With Love,
@ranselahok
---Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia---
0 komentar :
Post a Comment