Tanggal 2 April 2017.
Setelah kemaren hampir seharian bermalas- malasan di The
Peak, hari ini aku putuskan ke Ten Thousands Buddhas. Kesananya, tinggal naik MTR turun di station
Sha Tin. Kemaren itu aku bayar HKD 10 untuk sekali jalan dari station Mongkok.
Kalau tidak salah ingat, ambil exit B, belok ke kiri dan ikutin jalan saja. Itu
jalannya ramai banget dan pada akhirnya, kamu akan menemukan jalan yang tepat
untuk mulai mendaki naik ke atas. Yupss, harus mendaki, menapak setiap anak
tangga yang sudah disediakan sedemikian rupa. Sedangkan kanan kiri, berjejer
dengan rapi patung Buddha dalam berbagai pose.
Symphony Of Lights. |
Ten Thousands Buddhas. |
View dari Ten Thausands Buddhas. |
Aku sendiri, total waktu yang aku habiskan sekitar 2 jam.
Seperti biasa, diam dan senyap, sendiri dan tidak berkata apa- apa. Berusaha
menyatu dengan alam, berusaha menyelam ke dalam batin, bertanya dan bertanya.
Entah apa yang patut dipertanyakan lagi?
Dari Sha Tin station, kemudian naik MTR ke Tshim Sha Tsui.
Sengaja keluar di Tshim Sha Tsui timur. Teringat dulu, disana ada toko ESPRIT
yang biasanya, banyak diskonnya. Yang ada malah gempor. Keliling tidak jelas
dan tidak mendapatkan. Tidak ada penyesalan. Tidak ada kekecewaan. Apapun itu,
bagaimanapun, dimanapun dan bentuknya seperti apa, yang penting enjoy. Kuncinya
itu saja.
Tujuan selanjutnya disisa hari itu nonton " A Symphony Of Lights " yang fenomenal itu. Sepertinya, menjadi kewajiban banget buat setiap turis yang
datang ke Hongkong. Dan aku, hanya ingin melepas kangen, mengingat kembali
memori yang pernah ada, mengulang pengalaman dulu yang pernah aku alami
sebelumnya.
Karena masih sore, waktu masih panjang. Aku bersantai ria
dijalan setapak di Water Front Tshim Sha Tsui. Mereka, turis, sudah pasti foto-
foto. Orang lokal, lari sore, jalan santai atau hanya duduk- duduk. Aku
menikmatinya. Aku mengamati setiap gerak – gerik semua orang.
Kemudian mampir sejenak di Star Avenue. Ituloh, tempat
dipajangnya telapak tangan artis besar Hongkong, Andy Lau dan kawan- kawannya.
Kalau yang ini, rasanya ada yang berubah, jika dulu, sesuai dengan pengalaman,
telapak tangannya ditaruh di lantai. Sekarang, sudah tidak lagi. Cetakan
telapak tangannya itu dipajang.
Star Avenue.. |
Seperti yang aku ceritakan sebelumnya disini, bagiku,
show-nya tidak ada yang special. Biasa saja, tidak perubahan. Bosan. Ya..begitupun,
ramai dan dipenuhi orang- orang. Aku sendiri sudah disana dari jam 6. Bukan
sibuk foto- fotolah, aku berusaha menikmati yang ada. Aku suka duduk sendirian
tidak jelas sambil melihat sekeliling. Terkadang, terbakar cemburu sendiri
karena melihat mesranya mereka yang tidak peduli perasaanku.
Usai pertunjukkan dan penonton terpaksa bubar dengan
sendirinya. Aku langsung ke Mongkok. Kembali ke area tempat aku akan bermalam.
Di Mongkok, selain Ladys Market yang siap menguras isi kantongmu, ada street
show yang bisa kamu tonton. Dari dance sampai karaoke berjemaah dijalanan.
Mereka bahkan, all out banget. Mereka benar- benar menyuguhkan bakat dengan
sepenuh hati. Mereka berusaha menghibur setiap orang yang lalu- lalang.
Mongkok... |
With Love,
@ranselahok
---Semoga semua mahluk hidup berbahagia---
0 komentar :
Post a Comment