Tanggal 30 Maret 2017.
Macau, akhirnya aku menghampirimu. Macau yang hanya 1 jam perjalanan saja dari Hongkong naik ferry itu tidak pernah sekalipun aku mampir walaupun sudah beberapa kali bolak- balik ke Hongkong. Ada saja halangannya. Kali ini, berbekal tiket promo Airasia yang aku dapat tahun lalu, niat ke Macau kembali bergerilya. Tiket langsung di-issued tanpa pikir panjang. Tapi, dengan ke Macau, aku harus ke Hongkong lagi. Karena menurut para traveler, Macau itu cukup 1 malam. Balik lagi, ya tergantung masing- masing orang juga sih.
Tiket ditangan sudah hampir satu tahun. Waktu berjalan dengan cepat dan tidak terasa, penerbangan ke Macau sudah didepan mata. Belum ada persiapan apapun sama sekali. Apalagi, seminggu sebelum keberangkatan, aku pulang kampung. Ehmmmm… Go show sajalah.
Tidak ada rencana perjalanan sama sekali, termasuk penginapan baru diurus satu malam sebelum terbang. Obok- obok Agoda, Booking.com sampai hostelworld, kok merasa lelah, lelah didompet. Mahal banget. Mahal- mahal. Tidak ada yang murah. Tidak menemukan hostel yang menyediakan dormitory. Kacau. Mau bagaimana lagi, diantara yang yang mahal, ya tentukan hati, nginap di yang paling murah deh.
Bandingkan sana- sini, kanan- kiri, depan- belakang, aku putuskan nginap di Hotel Man Va. Eh.. ini entah termasuk hotel apa hostel ya? Bintang satu sih, tulisnya begitu. Hotel Man Va tidak berada sederet dengan Hotel Lisboa dan kawan- kawannya loh. Tapi jangan berkecil hati, kalau kamu mau menginap disini, dekat banget ke Senado Square dan Ruins of St. Paul, bahkan lebih dekat Hotel Man Va kesana dibanding hotel mewah sekelas The Venetian.
Semurah- murahnya kamar Hotel Man Va, untuk tidur saja, malam itu aku bayar Rp 752.334,- . Kamar single room yang ada kamar mandinya didalamnya, mewah dong. Hahaha.. Ber- AC, ada televisi dan free wifi yang kencang. TIDAK ADA SARAPAN YA , bahkan air minum juga tidak disediakan, kamarnya kecil sekali untuk harga segitu. Disediakan shampoo dan sabun cair buat mandi. Ada air panasnya juga. Intinya sama adalah mahal. Sekian.
Lah buset, aku baru bayar kamar hotel untuk saudaraku yang sedang traveling ke Taiwan, cuma bayar Rp 650.000 – an, sudah hotel berbintang 4, kamar lega, mewah, sarapan pagi dan entah apa lagi lah. TIDAK SEBANDING… Hotel MACAU… Parah… Untuk ukuran kantong aku ya, kali saja, buat kamu, tidak ada masalah.
Untuk bersih, yups, bersihlah, nyaman, okelah nyaman. Tidak berisik. Agak masuk kedalam sih. Tapi masih dekat kok ke jalan raya. Mau naik bus kemana- mana juga dekat. Lagian, Macau itu kecil kok, kalau rajin dan mau, jalan kaki juga bisa kok. Maksudnya, didalam area itu saja. Bukan maksudnya, kamu jalan kaki dari Macau ke Cotai. Gempor loe…. Aku akan review tentang free shuttle bus dari hotel ke hotel sesuai pengalaman aku. Jadi, numpang bus doang.
Sekitaran hotel, banyak kok yang jual makanan. Dekat ke pasar ( basah, jualan daging, ikan dan kawan- kawannya ), yups, ada sarapan murah di pasar. Dan seperti yang aku bilang diatas, ke Senado Square dekat kok, mungkin jalan kaki hanya sekitar 10 menitan, kalau kamu jalannya lelet dan malas- malasan. Dan artinya, ke Ruins of St. Paul nya tinggal ngesot juga.
Rumah penduduk sekitaran hotel masih terasa Macau zaman dahulunya. Tertera rapi dan teratur. Aku suka. Tetangganya juga hotel, kalau tidak salah ingat, Hotel Kou Va dan hotel apa gitu namanya. Ya, harganya, kemaren masih lebih mahal dibanding Hotel Man Va.
Jika kamu memutuskan untuk bermalam di Macau, tidak ada salahnya nginap disini atau tetangganya. Mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan lain, kecuali kamu punya budget khusus untuk bermalam di hotel berbintang 3 ke atas di Macau, atau bahkan, Hotel Wynn dan teman- temannya.
==> Ada tambahan dari mbak Aad Cahaya Tenda : didekat st paul..banyak penginapan harga bersahabat..suasana bagus..bersih..harganya 400rb semalam...namanya hostel holiday..deretan ruko rukonyg jual souvenir..
With Love,
@ranselahok
---Semoga semua mahluk hidup berbahagia---
0 komentar :
Post a Comment