Tanggal 11 Juli 2016
Trip ke Jepang Juli lalu, aku kan sengaja transit lewat
Hongkong. Aku punya alasan tersendiri deh, walaupun transitnya hanya 8 jam
saja. Sampai postingan ini dibuat, aku masih belum sempat selesaikan tulisan
tentang Jepang, apalagi yang hanya transit saja. Entah karena diburu banyak
trip yang berdekatan, sibuk tidak tentu atau malas yang berlebihan.
Dan kesempatan ini, lagi, aku belum bercerita tentang trip
ke Jepang dan Hongkong. Aku mau bagi pengalaman “ AKU KETINGGALAN TAS DI
HONGKONG INTERNATIONAL AIRPORT ”. Yups, setelah keliling 11 hari di Jepang,
liburan pun kelar, sebelum benar- benar sampai di Jakarta, namanya tiket
transit, aku harus setor beberapa Hongkong Dollar dulu agar diperbolehkan
pulang melalui bandara mereka. Hahaha.. Maksud aku, ya, main ke kota-nya,
makanlah, naik bus-lah, kan musti pakai duit.
Dari Jepang, memang, dihari- hari terakhir, aku jadinya
lumayan ada belanjanya. Tidak tahan saja dengan harga miring nan diskon yang
menggiur hati. Mau tidak mau, puluhan ribu Yen melayang untuk menebus barang-
barang yang telah menggoda iman. Ada beberapa diantaranya adalah barang bebas
pajak. Oleh si kasir, aku diingatkan, semua barang ini tidak boleh dibuka
selama berada di Jepang, apapun alasannya. Pas di bandara, akan diperiksa sama
imigrasi.
Ya sudah, karena aku anak baik yang taat, aku ikutin apa
kata dia dong. Bilangnya, akan diperiksa bukti pembayaran dan barang tersebut,
barang belanjaan ini, tidak masuk bagasi. Di masukkan kedalam tas terpisah dan
ditenteng saja, bawa ke kabinlah ceritanya. Tidak disangka, setas juga loh.
Bukan tas gede sih, tapi ya lumayan. Sebenarnya tambah ribet saja, harus gotong
tas ini kemana- mana selama transit di Hongkong.
Setelahnya puas kunjungi jalan- jalan sejenak di Hongkong, aku balik ke bandara dong, sudah saatnya
pulang ke Jakarta. Waktu masih senggang banget. Masih banyak waktu buat
keliling bandara. Keluar masuk duty free shop-lah dan sebagainya hingga
akhirnya, aku harus setor beberapa ratus Hongkong Dollar lagi disitu.
Senang, iya, senang banget. Masih senyam- senyum. Bersama
saudara yang bareng aku saat itu, kita masih ketawa- ketawi. Masih santai,
masih keliling tidak jelas. Capek dan bosan, langsung ke gate saja. Saat itu,
masih ada 2 jam lagi untuk menunggu waktu boarding - loh. Keluarkan kamera, lihat
foto- foto, hitung- hitungan pengeluaran selama di Jepang dan Hongkong.
Kemudian bengong.
Tibalah saatnya, pengumuman, Cathay Pasific jurusan Jakarta
segera boarding. Ya, masih dengan santai, dorong tuh troli buat baris berbaris
didepan gate. Saat itulah, baru sadar , MANA TAS WARNA MERAH ITU yang isinya
semua belanjaan dari Jepang? MANA? TAS WARNA MERAH ITU MANA ? Bongkar atas bawah,
bolak balik tuh troli tetap tidak ada.
Panik dan semakin panik. Mana lagi, saat itu, barisan sudah
semakin berkurang. Kami hanya hadap- hadapan. Lemas, kedua kaki ini rasanya
sudah tidak menginjak karpet empuk bandara mewah Hongkong.
Dicuri orang ? Rasanya tidak mungkin kali. Jatuh? Tapi jatuh
dimana? Diluar bandara, tidak, karena pasti, saat pakai troli, tas itu masih ada.
Jatuh saat keluar masuk toko, bisa jadi? Tapi toko yang mana? Hilang? Iya,
sudah pasti hilang… hilangnya begitu saja.
Sangat teledor. Sungguh tidak hati- hati. Tidak was- was,
terlalu menganggap sepele. Kalau saja, selang 2 jam tadi sudah sadar kalau ada
kehilangan tas merah itu, mungkin sudah ketemu.
Lapor dong sama petugas Cathay Pasific, panjang lebarlah
ceritaku. Aku ceritanya aku kemana saja, ngapain saja, dan aku yakin tas itu
sama kami. Minta izin, untuk keliling cari, tentu, tidak diperbolehkan. Waktu
berlepas tinggal hitungan menit saja. Aku masih ngotot, didalamnya ada obat-
obatan, berdalih supaya diijinkan. Malah dibilang, kamu bisa terbang tanpa
obat-obat itu tidak? Kalau tidak, kamu tidak bisa ikut penerbangan ini. Tambah
lemas.. Maksudnya loe apa? Dapat tiket pengganti tidak ? Adoh, rugi bandar dong
sampai harus beli tiket baru lagi.. Buset dah…
Mereka sangat membantu sih. Mereka langsung kontek entah
siapa saja aku tidak tahu. Dan intinya, tas tetap tidak ada. Mereka menyarankan
untuk menghubungi pihak bandara saja bagian Lost & Found.
Pertanyaan terakhirnya, kalian mau ikut penerbangan ini atau
tidak? Karena, pintunya sudah mau ditutup. Dengan langkah berat, aku masuk ke
dalam pesawat sambil dilihatin orang- orang pesawat yang sempat mendengarkan
percakapan aku didepan. Mereka, kalau tidak kasihan sama aku, ya marah, lama
kali kau masuk pesawat. Malam itu, rasa kesal, penerbangan pulang ke Jakarta
sangat tidak menikmatinya.
Mau bagaimana lagi? Ya sudahlah, ikhlasin beberapa juta itu,
mana bayarnya pakai gesek kartu kredit, sakitnya itu loh, musti lunasi barang
yang hilang. Berhela napas panjang. Jadi pelajaran dan pengalaman yang
berharga. Karena itu, pesan mamaku, ada benarnya, selalu periksa barang bawaan.
Sesampai di Jakarta, tiba di rumah, langsung email ke Lost&Found Hongkong International Airport dengan harapan, barangnya masih
bisa ketemu. Kasih cerita lengkap dan sedetail- detailnya, dari perkiraan jam
berapa aku tiba di bandara, mulai masuk imigrasi jam berapa, pakai baju apa,
berapa orang, warna baju apa, selama di bandara , keliling kemana saja, dan
dugaan tas itu jatuh dimana? Tasnya warna apa? Merek apa? Sampai kirimin foto
model tasnya dan foto aku dan saudaraku. Termasuk identitas diri, naik pesawat
apa, kode pesawat dan tiket pesawat.
Sehari kemudian aku direspon. Aku diminta sebutin, apa saja
isi didalam tas itu. Barang apa dan merek apa? Tentu, dengan harapan besar dan
semangat luar biasa, aku rinciin satu persatu, barang apa saja, mereknya apa,
beli di toko dan harganya berapa. Sampai, sabun mandi dan odol yang sisanya
sedikit doang, aku juga sebutin.
Karena kejadianya baru beberapa jam yang lalu, aku masih
ingat betul setiap menit yang aku lalui itu. Sehingga, aku bisa dengan gampang
menjelaskan secara detail bagaimana alur ceritanya. Trengg….. 2 jam setelah aku
membalas email itu, aku terima email lagi. Dan….
Aku dikasih tahu, tas merah kamu beserta barang- barang yang
ada didalamnya sudah ditemukan. Sekarang ada dibagian Lost&Found Hongkong
International Airport dalam kondisi baik.
Email pemberitahuan kalau tas aku sudah ditemukan |
Senangnya luar biasa. Ya ampun, aku masih belum terpikirkan,
tas itu jatuh dimana? Hebat, sangat hebat.. Karena, awalnya kami sempat
melihat, ada seorang penumpang yang pakai tas merah model dan merek yang sama
persis, yang bentukannya setelah isi barang, sama pula. Gregetan tidak ? Kalau memang
sampai tas itu jatuh dan diambil sama dia. Untung tidak meneduh… hahaha…
Syarart pengambilan |
Email tersebut kemudian menyebutkan nomor lapor hilang (
semacam kode ). Jadi aku bisa ambil sendiri dengan menyebut nomor / kode
tersebut, bisa minta kerabat ambil atau titip kurir, tapi harus buat surat
kuasa dengan menyebutkan nomor / kode itu juga. Tas itu tetap akan disimpan
sampai aku mengambilnya atau tidak boleh lewat dari 3 bulan, setelahnya menjadi
milik bandara.
Penjelasan tentang aturan di Lost & Found |
Setelah dapat email tersebut, hari-ku mulai cerah lagi. Tinggal
memikirkan bagaimana cara untuk mengambilnya. Aku tahu, ada beberapa teman yang
berencana main ke Hongkong. Aku sendiri juga akan kembali ke Hongkong, masih akahir tahun, waktunya masih lama, sudah lewat dari waktu yang ditentukan. Saudara yang ada
di Hongkong sedang di Cina dan baru akan pulang sebulan kemudian. Sedangkan,
ada seorang teman yang akan ke Hongkong, masih lebih lama lagi waktu
berangkatnya.
Peta lokasi kantor Lost&Found |
Akhirnya, tas merah itu diambil sama saudara setelah pulang
dari Cina. Kemudian dititipkan ke teman saudara yang kebetulan sedang berlibur
ke Hongkong. Prosesnya cepat, responnya mantap, yang penting, informasi yang
kamu jelaskan harus lengkap dan detail.
Ketika aku renungkan balik. Trip ke Jepang memang penuh
kejutan. Dari yang ditahan di Imigrasi Nagoya ,bisa baca disini, karena kena random check, salah
komunikasi dengan temanku , kemudian tas belanjaanku hilang, jatuh
entah dimana di Bandara Hongkong. Ya itulah hidup, kita tidak pernah tahu, apa
yang akan terjadi dengan hidup ini walau sedetik dari sekarang. Untuk itulah,
nikmati hidupmu dengan caramu sendiri, hidupmu adalah milikmu. Tidak ada orang
yang bisa menggantikannya, tidak ada orang bisa membuat kamu lebih bahagia selain dirimu sendiri.
Email Lost&Found HKIA : LOST-F@hkairport.com
With Love,
@ranselahok
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---
Ya ampun, bacanya deg-degan. Mana Airport Hongkong segede apaan tau, nyarinya gimana. hahhahaha
ReplyDeleteHemmmm begitulah...
DeleteHemmm....
ReplyDelete