Belum puas, diajak si-teman untuk bersantap
ice cream di
The Fat Cat. Bagiku sih, lumayan mahal ya, 1
scoop 60 baht, aku makan 2
scoops jadinya 120
baht. Ya sudahlah,
ice cream-nya juga enak. Nongkrong sejenak sambil menunggu waktu
check in. Nuansa
cafe-nya nyaman, tempat yang tepat untuk berteduh sejenak dari panasnya sang mentari.
Owner-nya bule, ramah tamah banget.
|
Ice cream di The Fat Cat |
Okey, sebelum lupa, menurutku, Surat Thani itu ibarat Mataram. Dari Surat Thani ke Donsak Pier terus nyebrang ke pulau- pulaunya. Begitu juga dari Mataram ke Pelabuhan Bangsal. Mereka ada 3 pulau yang berdekatan dan ramai turis, kita juga sama, punya 3 pulau yang wajib dikunjungi turis. Mereka ada Koh Samui, Koh Phangan, Koh Tao, kita ada Gili Manu, Gili Terawangan dan Gili Air. Jarak diantara ketiga pulau saling berdekatan. Gambarannya seperti ini, kehidupannya berhubungan langsung dengan air, permainannya di air dan wisatanya wisata air. Kalau tidak suka air, please, jangan ke sana. Hahahaha...
Lanjut deh, rasanya sudah cukup nongkrongnya, saatnya
check in. Ketika perjalanan kaki menuju ke hotel, ciee, kali ini nginap di hotel, hahaha...#naikkelas... ya karena berdua, harganya juga lumayanlah, masih diterima, seorang bayar Rp 125.000,-. Kan masih wajar... Iya tidak ??? Oh ya, saat itu, berdiri dipinggir jalan dong, cegat angkotanya
Thai, Songthaew. Buset, yang jaraknya dalam kedipan mata saja sudah sampai ( maksudnya ribuan kali kedip ), pakai jalan lurus kedepan saja sudah sampai, dekat kali-pun itu, masak harus bayar 100
baht. Batalin... tidak sudi, tidak rela.
Karena memang berniat untuk sewa motor buat keliling, ya tidak ada salahnya sewa langsung saja, daripada ke hotel jalan kaki, baru keluar jalan kaki lagi buat sewa motor. Sehari sewa motor 150
baht, batasannya sampai jam 12 malam saja. Diluar dari bensin, aku sempat isi 40
baht. Sewa motor, paspor ditahan.
|
Sepanjang perjalanan... |
Karena
Koh Phangan adalah pulau yang dikelilingi air, ya, mau apain lagi, kalau tidak main ke pantainya.
Sewa motor adalah cara terbaik untuk explore pulaunya. Menurutku, jangan naik angkot, rada mahal. Kemudian, karena, kami hanya semalam doang, tibanya juga sudah siang, dan baru mulai keliling menjelang sore. Tidak banyak tempat yang kami datangi. Menyusuri pulau dari pesisir pantainya asik banget, pandanganmu akan berhadapan dengan laut, air dan sang mentari yang bersiap menyinari belahan bumi lainnya.
|
View dari Beck Resort.. |
Tujuannya mengejar
sunset, kami sempat terhenti sejenak di
Beck Resort karena hujan yang lewat sekilas. Terpaksa deh keluarkan beberapa puluh
baht lagi hanya untuk tidak basah-basahan. Dari
resort ini, sebenarnya untuk menikmati pantainya juga bisa. Aku sih kurang suka, lagian, aku kok yakin, untuk melihat disini,
sunset -nya kok kurang bagus.
|
Freeway Bar... |
Begitu terang dan hujan telah pergi, kami tancap gas lagi. Kami menemukan
Freeway Bar, heem... lumayan. Berhenti dong, karena merasakan
view-nya lumayan. Tidak perlu bayar, cukup parkirkan motor dilahan yang sudah ada.
|
Freeway bar... |
Menariknya
Freeway Bar, kamu bisa nikmati matahari terbenam. Ada pasir pantai yang muncul ditengah air pantainya. Adoh, ribet menjelaskannya, walaupun tidak begitu istimewa buat kamu, ya, lihat saja fotonya. Jalan kaki saja, tidak perlu sampai berenang untuk bisa sampai dihamparan sana seberang sana. Pasirnya masih basah, pertama, airnya baru surut, injakkan kaki masih bisa meninggalkan jejakmu. Amblas, keknya tidak deh. Tempat ini sepi sekali.
|
Secret Beach... |
Ketika ditengah perjalanan, melihat adanya suatu keramaian. Okey, disinilah, akhirnya kami menghabiskan sisa waktu yang ada untuk menikmati indahnya sang mentari kembali ke peraduannya. Padat banget sih tidak, ramai juga tidak terlalu, paling tidak ada kehidupanlah.
Secret Beach, hemm.. kira- kira kalau dengar namanya, rahasia apa yang ada didalamnya ya?
|
Secret Beach.. |
Berendam kece sambil menanti sunset bersama bule- bule itu. Ya, bule- bule, tidak ada
Asian-nya sama sekali. Jadi serasa keren berdua saja.. hahahaha... Tidak terasa,
sunset-nya berakhir. Ketika itu, sumpah, indah sekali... sungguh...
|
Pantip Night Food Market |
Saatnya pulang. Saatnya bersantap malam. Makanan lokal yang murah meriah menjadi incaran. Berhenti di
Pantip Night Food Market, lagi- lagi, isinya bule semua. Pilihan menunya lumayan banyak. Selain makanan
Thai, mereka juga sajikan beberapa pilihan menu dari negara lainnya. Kenyang makan, mampir sejenak di pasar malam. Kalau disini, orang lokal semua. Ada jual makanan juga.
|
Ayam goreng khas Thai, nasi campur dan tom yam gong... |
Tidak tahu mau ngapain, malam itu sepi abis. Sampai bingung mau ngapain dan mau nongkrong dimana. Keliling pakai motor tidak jelas. Sangking stressnya, hah stress?? Hehehe... hampir mau nongkrong dipinggiran jalan, ada koko Thai sedang nyanyi. Hanya ada beberapa orang Thai yang duduk mendengarkannya.
|
Pasar malam.. |
Malam itu kami habiskan dengan bermain bilyar di
Eco Bar ditengah kotanya. Daripada bengong tidak karuan, walaupun tidak ahli, tapi bisalah. Hahaha... Bar-nya hanya isi kami berdua. Kayak punya pribadi saja.
|
Dari Secret Beach... |
Karena itu, sekali lagi, kalau memang punya rencana mau kesana, cek jadwal Fullmoon party-nya dulu. Hahaha... Pulang ke hotel, istirahat, besok pagi- pagi harus bangun, menyambung kapal ferry untuk nyebrang ke
Koh Samui...
With Love,
@ranselahok
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---
0 komentar :
Post a Comment