Postingan sebelumnya tentang
hotel murah di Maldives,
bisa baca disini,
which is tentang hotel di
Maafushi, pulau utama aku datangi selama di
Maldives. Jadi, kalau ada yang tanya,
Male itu bukan di Maladewa?
Yes, it is. Maafushi island dan
Male Island adalah bagian dari
Maldives. #drama... Kali ini, ingin
share pengalaman nginap di
Male.
|
Jetty di Male |
Ketika pesawat yang kamu tumpangi mendarat di
Maldives, kamu sudah pasti berada di ibukotanya
Male. Airport Maldives itu letaknya seberang- seberangan, hanya beberapa menit saja dari
Male, setiap 10 menit katanya ada ferry. Bayar
ferry-nya 20 Rufiyaa ,
baca disini juga kalau mau tahu bagaimana bisa ke
Maldives dengan biaya murah. Dan ada 24 jam, kecuali hari Jumat.
NO FERRY SCHEDULE ON FRIDAY.
|
Male City View |
Male, walau sebagai ibukota, tapi kotanya kecil saja. Keliling jalan kaki sih habislah. Sebagai pusat negara, segala aktifitas terfokus disini, bank, kantoran , pemerintahan, sekolahan , juga disini. Tidak heran, ketika sudah pindah ke pulau-pulau, kondisinya beda, lebih sepi.
|
Di Male saja, pantainya bagus, dari sini, bisa lihat pesawat naik turun... |
Sebenarnya, informasi yang aku dapatkan terakhir sudah tidak berlaku lagi, harus punya
voucher penginapan dulu baru boleh diijinkan masuk oleh pihak imigrasi
Maldives. Ternyata, tidak sama sekali. Bahkan ditanya saja, tidak ada.
So, kamu bisa
go show cari tiket seperti mbak
Aad Cahaya Tenda yang saat ini sedang liburan di Maldives.
|
City view |
Karena parno duluan, akhirnya, aku
booked di
Agoda. Dari beberapa rekomenasi
travel blogger, akhirnya aku inap di
Luckyhiya hotel, yang jarak dari
jetty tidak terlalu jauh. Jalan kaki masih bisa, tidak perlu naik
taxi. Oh ya, selama disana, aku sama sekali tidak naik
taxi. Kemana- mana jalan kaki doank. Katanya sih 20 Rufiyaa.
|
Hotel Luckyhiya view |
Per malam di Luckyhiya hotel Rp 980.000,- bisa untuk berdua. So, aku bayar Rp 490.000,- . Harga segitu, kalau di Jakarta, sudah bisa kamar bagus kali ya. Disini, kamarnya kecil, ber -AC , free Wifi, hot shower, free breakfast ( sudah di set ), ada tv-nya walau tidak mengerti. Selebihnya, lihat foto- foto saja ya. Biar bisa langsung membayangi hotelnya seperti apa.
|
Kondisi dalam kamar |
Agak susah carinya sih, agak masuk ke gang gitu.
So, butuh
extra kerja buat tanya- tanya orang.
Btw, orang Maldives, sebagian banyak, jago bahasa Inggris. Ini pengalamanku selama ketemu dengan mereka, apalagi yang ada dipulau. Paten.
|
Kondisi dalam kamar |
Aku sendiri tidak banyak
explore kota Malenya. Ketika sudah
check in, sudah malam, langsung bersih- bersih, mandi terus makan, terus tidur. Karena saat jalan kaki dari
jetty, sudah sambil cuci mata. Nah, besoknya pagi- pagi bangun. Bingung nih, mau bangun jam berapa? jam berapa matahari keluar? Ya, akhirnya patokannya sama matahari saja deh, sudah mulai terang, berarti sudah pagi. Baru keluar hotel, terus pagi- pagi gitu, lihat
sunrise di
jetty. Masih sepi, cuma ada beberapa orang lokal, ada yang sedang tidur di
speedboat, ada yang sedang mancing.
|
Sarapan pagi |
Disekitaran
jetty, airnya jernih dan bersih banget. Disana saja, gumamku dalam hati, keren yo, sudah bisa lihat ikan yang warna - warni, tanpa harus
snorkeling gitu. Lihatnya sampai kedalam - dalam lagi. Pagi itu, memang seru.
Menikmati pagi pertama di Maldives sambil plangak-plongok lihatin orang lokal lalu- lalang.
Kesan sih, hotel ini biasa saja, beda banget dengan di
Maafushi, saat itu inap di
Kaani Beach Hotel,
bisa baca disini. Tapi, karena hanya untuk tidur semalam saja, ya sudahlah. Sedikit informasi tambahan, mbak
Aad Cahaya Tenda dapat harga hotel di
Hulhumale 65 Usd per malam di
Elite inn. Jadi, pilihannya , kamu bisa tinggal di
Male atau di
Hulhumale ketika sudah sampai di Maldives malam harinya. Yang buat aku suka Male, jalanannya bersih, pakai
paving blok gitu, entahlah, waktu itu,
enjoy banget, santai banget, perasaan tidak ketemu dengan kubangan, jalan yang berlubang. Haizz...
|
Monumen Tsunami |
Di Male, sebelum berangkat ke pulau selanjutnya, disebelah
Villingli Jetty, ada sebuah monumen yang dibuat untuk memperingati musibah tsunami. Jika punya waktu lebih, boleh coba kesana, paling tidak, foto- foto deh.
With Love,
@ranselahok
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---
Ibukotanya saja sudah bagus ya... saya pikir Hulhumale adalah nama panjangnya Male, ternyata beda ya?
ReplyDelete