Selama beberapa hari di Saigon dan sempat melakukan perjalanan ke Muine, aku nginap di Saigon Backpacker Hostel yang memberi harga bagus dan pelayanan yang nyaman, aku juga mencoba beberapa kuliner lokal. Tentu, kuliner lokal yang sesuai dengan isi kantong. Sebelumnya, aku juga sempat main ke Hanoi, Vietnam Utara, kuliner yang paling populer dan ada disetiap sudut kota adalah noodle soup atau Pho.
1. Noodle Soup / Pho.
Seperti noodle soup pada umumnya, yang dijual disini juga ada beberapa varian tambahan daging sebagai pelengkapnya. Supnya cukup segar. Bedanya, bentuk noodle-nya. Kayak kwetiau tapi lebih tipis. Selain itu, ada sepiringan tauge dan sayuran mentah, yang aku lihat dari orang lokal makan, dimasukkan kedalam. Favoritku, campuran daging sapi.
Di Saigon, ada 1 restoran yang paling terkenal sampai seantaro dunia. Gara- gara mantan presiden Amerika Serikat, Om Bill Clinton pernah makan disana, yaitu Pho 2000. Letaknya pas didepan Ben Thanh Market. Hargany lebih mahal dibanding Poh yang dijual tempat lainnya. Harganya 70.000 Dong.
Tidak ada yang terlalu diistimewakan dari Poh 2000. Karena nama besar si Om dan rasa penasaran saja, paling tidak, aku pernah makan juga Poh yang pernah dimakan Om, walaupun rasanya sama saja. Aku malah lebih suka Poh yang dijual dipinggir jalan di Hanoi.
Aku juga coba Poh di area yang padat dengan para backpacker, namanya Quynh. Aku lebih suka yang disini. Harganya lebih murah dibanding Poh 2000. Harganya 65.000 Dong.
2. Sticky rice.
Jika di Thailand ada manggo stikcy rice yang membayangkannya saja aku harus tahan. Di Saigon, ada 1 restoran yang menjual chicken sticky rice. Beda negara beda rasa, Thailand mengusung rasa manis, Vietnam mengusung rasa asin. Keduanya aku suka. Namanya Xoi Che - Bui Thi Xuan.
Aku diajak makan oleh teman couchsurfing-ku di Saigon, namanya Vy. Yang datang makan, semuanya orang lokal, tidak ada turis. Jadi, feel local`s banget deh.
Porsi sticky rice-nya termasuk kecil menurutku. Aku pilih menu special combination topping ( Xoi Thap Cam - harga 25.000 Dong ) artinya, ibarat gado-gado deh. Ada daging ayam suwir, daging babi cincang, ebi kering, ada jamur. Cukup kenyangin perut deh dengan harga segitu. Oh ya, disini juga ada jual es cendol. Untuk cendol, aku masih lebih suka buatan lokal kita sendiri, santannya lebih lemak.
3. Banh Mi - Sandwich Vietnam.
Sebagai negara jajahan Perancis, banyak sekali peninggalan sejarah baik dari segi bangunan dan lainnya yang bernuansa Perancis. Sekarang ini, turis asal Perancis paling mudah kita temui dijalanan. Tidak heran, jika sudut- sudut kotanya ada toko roti yang berbau Perancis.
Dan salah satu jajanan paling favorit dan gampang dijumpai adalah Banh Mi, sandwich ala Vietnam yang bisa buat ganjal perut. Harganya 20.000 Dong kalau beli di depan The Sinh Tour. Pas di Muine, hanya 15.000 Dong saja. Isinya, sayuran dan daging gitu. Walau terasa keras dari rotinya, bagitu digigit, renyah. Aku sih suka. Oh ya, Banh Mi ini tidak perlu beli di toko roti, di kaki lima banyak yang jual.
4. Street Food Market.
Ini menjadi pusat jajanan makan malam bagi para turis. Semua jenis makanan ada disini. Dekat dengan Ben Thanh Market. Kemudian dekat night market juga. Tinggal pilih mau makan apa. Waktu itu aku makan cemilan sejenis carrot cake dan lumpia sayur.Harganya lupa...
5. Jajanan kaki lima.
Terakhir adalah mencoba makan di wartegnya Vietnam. Sama seperti pengalaman aku saat makan dipinggir jalan di Hanoi. Nasi campur gitu, ada sayur dan daging, disini sedikit lebih mahal dibanding dengan saat makan di Hanoi. Sepiring nasi dengan daging terus dikasih 1 mangkok sup, bayar 25.000 Dong. Menu makanan seperti inilah yang menjadi menu harian di Saigon.
With Love,
@ranselahok
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---
Poh 2000 |
Poh 2000 |
Poh versi Quynh |
2. Sticky rice.
Jika di Thailand ada manggo stikcy rice yang membayangkannya saja aku harus tahan. Di Saigon, ada 1 restoran yang menjual chicken sticky rice. Beda negara beda rasa, Thailand mengusung rasa manis, Vietnam mengusung rasa asin. Keduanya aku suka. Namanya Xoi Che - Bui Thi Xuan.
Chicken sticky rice |
Porsi sticky rice-nya termasuk kecil menurutku. Aku pilih menu special combination topping ( Xoi Thap Cam - harga 25.000 Dong ) artinya, ibarat gado-gado deh. Ada daging ayam suwir, daging babi cincang, ebi kering, ada jamur. Cukup kenyangin perut deh dengan harga segitu. Oh ya, disini juga ada jual es cendol. Untuk cendol, aku masih lebih suka buatan lokal kita sendiri, santannya lebih lemak.
3. Banh Mi - Sandwich Vietnam.
Sebagai negara jajahan Perancis, banyak sekali peninggalan sejarah baik dari segi bangunan dan lainnya yang bernuansa Perancis. Sekarang ini, turis asal Perancis paling mudah kita temui dijalanan. Tidak heran, jika sudut- sudut kotanya ada toko roti yang berbau Perancis.
Banh Mi |
4. Street Food Market.
Ini menjadi pusat jajanan makan malam bagi para turis. Semua jenis makanan ada disini. Dekat dengan Ben Thanh Market. Kemudian dekat night market juga. Tinggal pilih mau makan apa. Waktu itu aku makan cemilan sejenis carrot cake dan lumpia sayur.
5. Jajanan kaki lima.
Terakhir adalah mencoba makan di wartegnya Vietnam. Sama seperti pengalaman aku saat makan dipinggir jalan di Hanoi. Nasi campur gitu, ada sayur dan daging, disini sedikit lebih mahal dibanding dengan saat makan di Hanoi. Sepiring nasi dengan daging terus dikasih 1 mangkok sup, bayar 25.000 Dong. Menu makanan seperti inilah yang menjadi menu harian di Saigon.
With Love,
@ranselahok
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---
Kayaknya emang pho makanan vn yg plg sering aku coba haha. Dulu pernah di restoran vn di jakarta, dia ampe kayak ada gelas gede isinya daun2an yg bisa kita masukin ke sup kita haha. Tinggal metikin aja :D
ReplyDelete