Luang Prabang, kotanya lebih sepi dibanding Viantiane. Kotanya sejuk, bersih dan orang- orangnya ramah. Luang Prabang menjadi World Heritage City dari UNESCO. Kotanya juga tidak besar. Pusat keramaian, menurutku sih sekitaran kantor pos. Banyak hostel backpacker yang bertebaran dijalan- jalan kecil. Jual makanan sampai pasar malam yang menjadi daya tarik Luang Prabang juga terletak disebarang jalan kantor pos. Phou Si Mountain tidak jauh dari kantor pos. Travel agent dengan mudah ditemui, termasuk money changer.
Terus, ada apa di Luang Prabang?
Okey, jika kamu traveler yang suka dengan wisata sejarah, tidak terlalu suka keramaian, Luang Prabang bisa jadi cocok buat kamu. Jika tidak, mungkin saat kamu datang ke Luang Prabang atau Viantiane sekalipun, kamu akan merasakan satu kebosanan, kota yang tidak menarik dan bahkan rugi. Baik Luang Prabang maupun Viantine, adalah kota - kota yang pelan banget kehidupannya, orang- orangnya santai. Tidak banyak mobil, tidak banyak motor.
Menjadi salah satu kota warisan dunia yang harus dilindungi, di Luang Prabang, seakan kita kembali ke jaman dulu. Bangunan dengan gaya arsitektur lama masih dipertahankan. Kabarnya, untuk renovasi saja, mereka harus meminta persetujuan dari pusat UNESCO. Menurutku sih, udara disini bersih dan segar. Terlepas, Luang Prabang terletak didaerah pegunungan, Luang Prabang juga terbebas dari padatnya kendaraan bermotor. Cukup jalan kaki saja jika hanya melihat- lihat seisi kota, atau sewa sepeda.
Baik di Viantine atau Luang Prabang, noodle soup atau Pho atau Peh ( cara membacanya ) menjadi makanan utama. Bahkan sampai di Hanoi, Vietnam, Pho ini masih menjadi makanan khas. Rata- rata semangkok Poh 15.000 Kip ( 1 Kip = Rp 1,7 ,- ). Selain, karena bekas jajahan Perancis, dengan mudah bisa bertemu dengan orang Perancis berikut makanannya.
Bagi backpacker bule, mereka bisa sampai berminggu- minggu di Luang Prabang. Katanya mereka, banyak hal yang bisa dilihat disana. Mereka suka kehidupannya yang santai, jauh dari kebisingan. Buatku, yang hanya punya jadwal cuti yang mepet, aku harus kejar waktu. Segera, harus cari tiket bus menuju ke Hanoi besok malamnya. Aku hanya menghabiskan waktu 2 hari 1 malam, dan itu cukup berkesan, untuk aku..
Ngapain saja di Luang Prabang?
Masih banyak tempat yang bisa kunjungi , selain tempat- tempat yang aku datangi : Kwangsi Waterfall yang perlu menempuh 1 jam perjalanan, Mount of Phou Si, yang bisa dikunjungi kapan saja kamu mau, biasanya traveler mengejar sunrise atau sunset, ritual Tak Bat setiap subuh, Mekong river yang tinggal ngesot saja sampai, ada Pak Ou Cave yang recommended banget, sayang, aku tidak keburu kesana, karena butuh 4 jam perjalanan pp.
Dari pusat kota ke Kwangsi Waterfall, pilihan utama kebanyakan traveler pakai tuk-tuk. Kamu bisa sewa khusus, harganya 200.000 Kip per tuk- tuk tanpa harus tunggu penumpang penuh. Terus waktu juga bebas. Jika kamu banyak orang, pilihan ini lebih murah sih. Atau kamu bisa tunggu penumpang lain, butuh waktu sampai penuh. Per orang bayar 50.000 Kip. Waktu itu, kami sewa, nego dapat 180.000 Kip / tuk-tuk, Artinya per orang bayar 60.000 Kip.
Pilihan lain, kamu bisa sewa motor atau sepeda. Terserah sih, yang pasti, jaraknya yang cukup jauh dan panas, kalau kamu memang suka explore, boleh saja. Lagian itu sewa motor, hitungannya per hari kok. Bensin tanggung sendiri. Kalau tidak salah, per motor bayar 110.000 - 120.000 Kip.
Sepanjang perjalanan 1 jam, kamu hanya menikmati hamparan hijau saja. Perjalanan menanjak. Menikmati udara segar dan pemandangan pegunungan, walaupun matahari dengan teriknya menyinari. Jalur pengunungan yang termasuk okey-lah infrastukturnya. Worth it banget kalau harus menempuh perjalanan selama itu ke Kwangsi waterfall. Semua rasa capek kamu akan menghilang secara tiba- tiba begitu kamu mulai menapakin jalan masuk ke waterfall. Fee entrance 30.000 Kip / orang.
Jalan kaki di hutan yang masih asri, udaranya segar, suara kicauan burung yang saling bersahutan, kupu- kupu beterbangan dimana- mana, masih setapak tapi bersih dan terurus. Sebelum mencapai anak air terjun pertama, kamu akan melewati kandang beruang hitam yang dilindungi Laos. Tanpa kandang besi yang berarti, beruang hitam itu dibiarkan hidup dengan alamnya, dibiarkan senyaman mungkin dalam mengisi hari- harinya. Ada batasnya buat pengunjung yang ingin melihat dari dekat beruang- beruang itu. Ada spot- spot bagus yang sengaja disediakan pengelola agar turis bisa mendapatkan foto terbaik.
Setelahnya, suara percikan air akan mulai terdengar. Jalanan setapak yang masih tanah dan dikelilingi pepohonan tinggi nan rindang mulai terasa basah. Suara ketawa mereka yang telah duluan tiba dan sedang menyatu dengan alam mulai terdengar. Aku, dengan segenap jiwa, aku serahkan diri kepada alam seketika itu juga, segala kepenatan dan rasa capek yang masih membekas sejak semalam naik bus 12 jam dari Viantine semuanya sirna...
Tidak hanya bisa mengagumi indahnya air terjun ciptaan Sang Semesta ini, kamu bisa masuk kedalamnya. Menyatulah dengannya, sehingga kamu akan tahu betapa besarnya Sang Maha Pecipta. Ada spot jumpingnya, bisa buat berenang sana- sini, berendam cantik. Siapkan segala pose dan gaya kamu untuk mendapatkan foto- foto yang keren.
Pergi kesana perlu apply visa gak?? Boleh berbagi itinerary ke saya??
ReplyDeleteTidak pakai visa.
Delete