Minggu malam lalu, aku berkesempatan nonton konser yang bertajuk " A Tribute to Composers" yang diselenggarakan oleh International Convention Exhibition di BSD bersama Magenta Orchestra dan merupakan rangkaian acara " GRAND OPENING " yang digelar pihak ICE.
Bersama Andi Rianto, sejumlah artis papan atas, Ruth Sahanaya, Judika, Rossa, Kunto Aji, Maudy Ayunda, Ari Lasso, Harvey Malaiholo turut mengambil bagian dalam konser tersebut. Sesuai dengan tema yang diusung, apresiasi terhadap para pecipta lagu, yang telah ikut meramaikan blantika musik Indonesia, para artis, malam itu menyanyikan lagu- lagu hits karya Yovie, Dewiq, Melly Goeslaw, Oddie Agam hingga Guruh Soekarno Putra. Tidak ketinggalan, karya besar dari Ibu Sud " Tanah Airku " dan A.T Mahmud " Ambilkan Bulan Bu dan Pelangi " juga dipersembahkan sebagai pembuka konser malam itu. Begitu juga karya abadi dari Ismail Marzuki " Sepasang Mata Bola , Rayuan Pulau Kelapa dan Selendang Sutera ".
Sebagai penonton konser yang duduk dibagian paling belakang dan yang paling atas, alhasil, artis yang sedang beraksi diatas panggung, aku hanya bisa nikmati dari layar monitor yang dipasang kanan - kiri ( ini yang jelasnya dan versi aku, secara, aku kan pakai kacamata minus ). Nikmati sih iya, cuma, menurutku agak kurang saja, tidak ada loudspeaker dibelakang, alhasil, suara dan musik, terasa jauh sekali, jauh didepan saja. Apalagi saat Maudy Ayunda bernyanyi, aku terdengar, hanya sayup- sayup ringan, yang siap menerbangkan aku ke alam mimpi. Ini konsepnya orchestra ya..
Untuk layout dan gaya panggung, aku sih merasakan standart saja, bahkan terkesan, ruangan yang dipakai belum siap untuk menggelar konser yang mengusung konsep orchestra seperti itu. Terlihat, agak dipaksakan. Soundsystem yang secukupnya saja. Terlalu disayangkan.
Paling parah lagi, konser penuh mega bintang itu harus tercoreng gara- gara Rossa harus berhenti bernyanyi karena lupa lirik. Sebagaimana yang dikatakan sebagai Diva papan atas, apalagi, yang selalu muncul sebagai juri di ajang pencarian bakat ( kategori musik ).
Kejadian itu, saat Rossa sedang membawakan lagu- lagu ciptaan Melly Goeslaw, yang notabene, katanya adalah sahabat baiknya. 2 lagu pertama sukses dibawakannya, ketika memasuki lagu ketiga yang berjudul " Mak Comblang ", baru sepenggal lagu dinyanyikan, Rossa beribet sama lidahnya sendiri, salah lirik. Kemudian dilanjutkan Rossa, sebagaimana yang sering dia sarankan saat menjuri, lupa lirik itu bisa terjadi pada siapa saja, tapi seorang penyanyi harus punya cara dan sigap saat lupa lirik. Harus tahu bagaimana menutupinya. Sepenggal berikutnya, Rossa lalu berhenti, benar- benar berhenti bernyanyi dan tampak kebingungan. Salah tingkah dan mendekati Andi Rianto, entah apa yang dikataknya. Akhirnya, Rossa bisa menutup lagu tersebut dengan lirik bagian terakhirnya. Merasa bersalah, Rossa bilang. akan segera menelepon Melly Goeslaw, minta maaf karena telah merusak liriknya. 2 lagu terakhir, berhasil dibawakan Rossa untuk membalas rasa bersalahnya itu.
Benar sih, manusia tidak ada yang sempurna. Penyanyi juga manusia. Artis juga manusia. Tapi ituloh, yang sering Rossa sebutkan sendiri, bagaimana harus bersikap dan menutupi jika sedang salah lirik, lupa lirik, atau hal lainnya diatas panggung, dia sendiri tidak lakukan. Dia berhenti bernyanyi. Sayang sekali, gampang untuk dibicarakan, sulit untuk diaplikasikan.
Untunglah, malam itu , Rossa berbagi panggung dengan penyanyi kelas atas seperti Ruth Sahanaya, Judika, Harvey, Ari Lasso dan lainnya. Konser " A Tribute to Composer" sukses digelar. Bulu kuduk berdiri ketika Judika membawakan lagu ciptaan Rinto Harahap dan Ruth Sahanaya membawakan lagu Oddie Agam. Keren. Suaranya mantap. Overall, cukup menikmati konser musik yang digelar Minggu malam itu.
Karena ada larangan membawa masuk kamera, alhasil, tidak mendapatkan satupun foto yang bagus. Apalagi duduk dibagian paling belakang.
With Love,
@ranselahok
---Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia---
.jpg)
Jadi kakak minus berapa mata nya ???? #gagalFokus
ReplyDeleteiya nih... minusnya plus... hahaa...
Delete