Ceritanya ini sedang bongkar- bongkar gudang. Halusnya sih, mengisi kekosongan selama tidak ada trip. Dari pada tidak dapat postingan sama sekali, ya aku pikir, tidak ada salahnya traveling yang dulu - dulu, sebelum kenal dunia blogging, aku remind lagi, terus aku tulis deh. Aku mulai dari Singapore ya..
Baru sekarang, 2 tahun ini, memutuskan untuk menghabiskan negara- negara yang tergabung dalam ASEAN. Bersyukur banget, Oktober tahun ini, ASEAN habis aku garap, tinggal Brunei Darusalam, yang pastinya akan menjadi destinasi aku selanjutnya.
Kembali tentang Singapore, yang selalu menarik minat turis asal Indonesia. Aku ambil trip ke Singapore yang tahun 2012 saja. Lebih berkesan.
Tentu, cerita dan ulasan tentang Singapore sudah sangat banyak. Begitu ketik keyword Singapore di warung mbah, langsung muncul, apapun yang menjadi pertanyaan kamu. Lengkap. Akomodasi, transportasi, kuliner, ala koper, ala backpacker, secara group ataupun solo. Semuanya ada. Sangking banyaknya turis Indonesia bahkan dunia yang sudah menjelajah negara mungil itu.
Untuk memulai kisah masa lalu, trip tahun 2012 lalu ke Singapore, aku mau bagi cerita tentang keseruan pesta Halloween disana. Malam itu, setelah menonton laser show di Marina Bay Sand, aku langsung ke Clarke Quay, salah satu sudut Singapore yang kehidupan malamnya tidak ada habisnya.
Dan mendadak terbawa suasana, aku ikutan merias diri ala Joker. Memakai jasa ahli make up wajah yang tiba- tiba menjamur disekitaran sana. Bayar SGD 8 / wajah. Ya, senang saja. Asyik. Seru. Makin malam, semakin heboh. Makin malam semakin ramai. Tidak berapa lama, pasti muncul sekelompok anak muda dengan karakternya yang berbeda. Perbedaan karakter yang mencolok itu yang berhasil menjadi perhatian. Menjadi bintang malam itu, Seolah menjadi artis, sibuk melayani permintaan foto sana-sini.
Club, cafe dan bar yang ada disepanjang jalan. Sibuk memberikan yang terbaik, menawarkan berbagai fasilitas dan event menarik terkait pesta hantu itu. Dentuman musik tidak ada hentinya, dari ujung jalan sampai ke ujung jalan lainnya.
Club, cafe dan bar yang ada disepanjang jalan. Sibuk memberikan yang terbaik, menawarkan berbagai fasilitas dan event menarik terkait pesta hantu itu. Dentuman musik tidak ada hentinya, dari ujung jalan sampai ke ujung jalan lainnya.
Tidak tahu, pesta itu akan berakhir sampai jam berapa. Yang pasti, aku pulang ketika jam sudah menunjukkan jam 2 pagi. Mereka, entah siapa itu, melanjutkan pesta itu, mungkin sampai mereka teler dan tidak sadarkan diri.
Intinya, malam itu, aku ketemu banyak hantu di Clarke Quay. Dan hantu favorit aku yang hantu Chinese yang all out. Selain riasan, mereka juga bawa properti yang lengkap. Hantu sekeluarga itu ada papa, mama, sampai anak hantu. Ada hio-nya, ada mejanya, persis seperti di film- film. Seram, menakutkan, tapi berhasil menghibur. Apa mereka tidak takut kesurupan ya?
Tentang Clarke Quay sendiri, adalah 1 tempat yang dipenuhi cafe dan bar, tempat nongkrong anak mudalah, mungkin lebih tepat kalau disebut untuk orang yang berjiwa muda. Tempat ini untuk berhepi- hepi ria, memanjakan diri untuk melupakan kepenatan keseharian yang penuh dengan rutinitas.
With Love,
@ranselahok
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---
Yang kayak zombie itu serem banget ya *tutupin muka*
ReplyDelete