Baca juga : Menikah Tanpa Cinta dan Pahitnya Hidup Wanita Karier ini
Sekian kalinya, ini tidak bermaksud hati untuk #kepo dan mencampurin urusan orang lain apalagi ikut ambil dari masalah rumah tangga orang. Tidak sama sekali. Cerita berikut yang akan saya share adalah kisah nyata, cerita nyata dan memang adanya dialami seorang yang barusan saya kenal. Harapannya, cerita tentang satu kehidupan dan pengalaman hidup orang lain bisa menjadi inspirasi, menjadi bahan pelajaran, dan mungkin bisa menjadi motivasi dalam hidup kita. Paling penting, ambil positifnya dan jadikan sesuatu yang bisa bermanfaat.
Sekian kalinya, ini tidak bermaksud hati untuk #kepo dan mencampurin urusan orang lain apalagi ikut ambil dari masalah rumah tangga orang. Tidak sama sekali. Cerita berikut yang akan saya share adalah kisah nyata, cerita nyata dan memang adanya dialami seorang yang barusan saya kenal. Harapannya, cerita tentang satu kehidupan dan pengalaman hidup orang lain bisa menjadi inspirasi, menjadi bahan pelajaran, dan mungkin bisa menjadi motivasi dalam hidup kita. Paling penting, ambil positifnya dan jadikan sesuatu yang bisa bermanfaat.
Dimulai dari semalam, setelah seharian ikut satu event, kami diantar pulang oleh seorang laki- laki paruh baya, sebut saja dia itu Boy. Bekerja sebagai di agency yang tidak jauh dari dunia entertainment membuat hidupnya sibuk dan tentu waktu untuk pribadi sangat sedikit. Semuanya dijalaninya dengan enjoy dan tentu demi satu hal, demi mencari uang, banting tulang, untuk keluarga.
Ditengah perjalanan pulang, Boy, tiba- tiba curhat tentang sebagian hidupnya. Tahu kami adalah team Blogger, dia kemudian bicara soal dunia menulis. Boy, yang telah mempunyai seorang anak yang baru berusia 2 tahun ini ingin sekali menuliskan kisah hidupnya. Tapi, satu kendala yang dia hadapi adalah dia tidak tahu bagaimana memulainya, bagaimana mempermainkan kata- kata dan bagaimana melukiskan isi hatinya. Terpenting adalah waktu, kendala terbesarnya. Mungkin jika dia menuliskannya, akan diberi judul " Catatan si Boy " atau " Buku Harian Boy " atau " Diary Boy atau " Masa lalu Boy ".
Saya baru sadar, kenapa begitu radio memutarkan lagu John Legend " All Of Me ", dia secara gamblang dan lantang menyanyikannya dengan sepenuh hati, penuh penjiwaan, penghayatannya yang luar biasa, hingga terasa begitu pilu dan melukiskan isi hatinya. Tanpa peduli, kami yang berada disekitarnya.
Saya merasa kisah hidupnya cukup menarik, saya jadi tertarik untuk menuliskannya didalam rumahku ini. Paling tidak, saya mungkin bisa mewakili Boy menuangkan isi hatinya, biar dia berasa lega dan tidak pendam dalam hati, yang membuatnya dia semakin terbebani. Sederhana saja, tujuan Boy untuk mengisahkan masa lalu hidupnya yang tidak mungin dirubah lagi , dia ingin berbagi ke orang lain, supaya apa yang telah terjadi hidup dimasa lalu bisa menjadi pelajaran bagi orang lain.
Tidak tahu harus memulai dari mana kisah nyata hidup Boy. Kehidupan rumah tangga pria muda ini ternyata sudah berada diujung tanduk. Sudah 4 bulan ini, dia mengalami masa- masa yang sulit dalam hidupnya. Menjadi seorang single fighter bagi seorang bayi yang baru berumur 2 tahun, menjadi seorang Bapak rumah tangga yang harus mencari uang untuk hidup dia dan anaknya, juga harus menjadi seorang Ibu yang ketika anaknya membutuhkan kasih sayang Ibunya. Cerai, belum, pisah iya. Sudah hampir memasuki ranah hukum , permasalahan rumah tangganya.
Tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan kehidupan pasangan suami istri ini. Tidak terlalu jelas dalam ceritanya malam itu. Dia sendiri juga tidak menjelaskan secara pasti, perselingkuhanlah yang menjadi faktor penyebab semua itu. Tapi curahan hati melalui kalimat demi kalimat saat itu melukiskan demikian. Terjadi pengkhianatan diantara mereka.
"Jujur , saya sakit, suami mana yang tidak sakit jika mendengar istrinya dipeluk laki- laki lain?" Begitu sepenggal kalimat malam itu. Kalimat yang jelas, kalimat yang tegas , kalimat yang keluar dari lubuk hati paling dalam seorang laki- laki, jujur dan apa adanya.
Demi anaknya yang seharusnya dipenuhi kasih sayang dari seorang Ibu, Boy bersedia kehilangan muka, Boy rela kehilangan gengsinya sebagai seorang laki- laki dan suami, Boy menuturkan sangat bisa memaafkannya, semua kesalahan yang pernah dilakukannya, semua pengkhianatan yang telah diberikan istri kepadanya. Hanya dengan satu kata " MAAF " , hanya dengan permintaan maaf dari istrinya saja. semua akan kembali berjalan normal seperti sebelumnya, seakan tidak pernah terjadi apapun. Dan semua demi anak.
Boy menyiratkan satu pesan dari pengalaman hidup berumah tangganya, kejujuran adalah yang paling penting. Jangan pernah ada kebohongan. Kesetiaan cinta menjadi segala diatas segalanya. Boy ingin, anaknya hanya punya SATU AYAH dan SATU IBU. Karena itu, Boy mau lakukan yang terbaik diantara yang paling baik dalam hidupnya demi anak.
"Sampai hari ini, saya masih peduli sama dia, saya masih mau pertahankan kehidupan kami. Saya mau keluarga ini utuh. Saya tidak bisa menolak, jika dia menelepon atau sms, meminta bantuan. Saya pasti berbuat semampuku" begitulah kata Boy.
Itulah sepenggal kecil kisah nyata hidup dari seorang Ayah, seorang laki- laki , Boy yang berjuang atas nama Cinta, berkorban demi masa depan anak, berdiri tegak diatas tanah yang mulai menggoyangnya. Berusaha sekuat tenaga keluar dari tantangan dan cobaan dari Tuhan. Demi hidup dan kehidupan yang lebih baik, buat anak dan dirinya, demi utuhnya sebuah rumah tangga, Boy hidup tegar dan sabar, tegas kepada dirinya, tabah menghadapinya, dengan kepala yang tegak, laksana seorang Jenderal perang, mengatakan pada dunia, SAYA tidak ada masalah, SAYA kuat, SAYA akan menang dalam perang ini.
Sedangkan , saya sebagai pendengar hanya bisa diam dan berusaha masuk kedalam jalannya hidup yang sedang terjadi dengan Boy tanpa bisa keluarkan kata- kata, tanpa bisa memberi saran apalagi nasehat kepadanya. Hanya bisa berdoa, semoga Boy bisa segera keluar dari masalahnya, mendapatkan jalan keluar terbaik untuk hidup anak dan dirinya, berikut untuk kehidupan rumah tangganya. Apapun itu, nantinya yang menjadi keputusan dan jalannya, saya yakin Tuhan telah memberikan yang terbaik untuk Boy dan keluarganya. Saya doakan, semoga mereka bisa rujuk seperti keinginan Boy, keutuhan rumah tangga , semata demi masa depan cinta dan anak. Berharap, suatu hari nanti, si anak , sudah tumbuh besar dan dewasa, tahu akan kebesaran hati dan cinta seorang Ayah kepada dirinya. Si anak tentu harus menjadi anak yang berbakti dan bersyukur atas karunia Tuhan yang telah memberinya seorang Ayah yang luar biasa. Amin.
With Love,
@ranselahok
--semoga semua mahluk hidup berbahagia--
"Jujur , saya sakit, suami mana yang tidak sakit jika mendengar istrinya dipeluk laki- laki lain?" Begitu sepenggal kalimat malam itu. Kalimat yang jelas, kalimat yang tegas , kalimat yang keluar dari lubuk hati paling dalam seorang laki- laki, jujur dan apa adanya.
Demi anaknya yang seharusnya dipenuhi kasih sayang dari seorang Ibu, Boy bersedia kehilangan muka, Boy rela kehilangan gengsinya sebagai seorang laki- laki dan suami, Boy menuturkan sangat bisa memaafkannya, semua kesalahan yang pernah dilakukannya, semua pengkhianatan yang telah diberikan istri kepadanya. Hanya dengan satu kata " MAAF " , hanya dengan permintaan maaf dari istrinya saja. semua akan kembali berjalan normal seperti sebelumnya, seakan tidak pernah terjadi apapun. Dan semua demi anak.
Boy menyiratkan satu pesan dari pengalaman hidup berumah tangganya, kejujuran adalah yang paling penting. Jangan pernah ada kebohongan. Kesetiaan cinta menjadi segala diatas segalanya. Boy ingin, anaknya hanya punya SATU AYAH dan SATU IBU. Karena itu, Boy mau lakukan yang terbaik diantara yang paling baik dalam hidupnya demi anak.
"Sampai hari ini, saya masih peduli sama dia, saya masih mau pertahankan kehidupan kami. Saya mau keluarga ini utuh. Saya tidak bisa menolak, jika dia menelepon atau sms, meminta bantuan. Saya pasti berbuat semampuku" begitulah kata Boy.
Itulah sepenggal kecil kisah nyata hidup dari seorang Ayah, seorang laki- laki , Boy yang berjuang atas nama Cinta, berkorban demi masa depan anak, berdiri tegak diatas tanah yang mulai menggoyangnya. Berusaha sekuat tenaga keluar dari tantangan dan cobaan dari Tuhan. Demi hidup dan kehidupan yang lebih baik, buat anak dan dirinya, demi utuhnya sebuah rumah tangga, Boy hidup tegar dan sabar, tegas kepada dirinya, tabah menghadapinya, dengan kepala yang tegak, laksana seorang Jenderal perang, mengatakan pada dunia, SAYA tidak ada masalah, SAYA kuat, SAYA akan menang dalam perang ini.
Sedangkan , saya sebagai pendengar hanya bisa diam dan berusaha masuk kedalam jalannya hidup yang sedang terjadi dengan Boy tanpa bisa keluarkan kata- kata, tanpa bisa memberi saran apalagi nasehat kepadanya. Hanya bisa berdoa, semoga Boy bisa segera keluar dari masalahnya, mendapatkan jalan keluar terbaik untuk hidup anak dan dirinya, berikut untuk kehidupan rumah tangganya. Apapun itu, nantinya yang menjadi keputusan dan jalannya, saya yakin Tuhan telah memberikan yang terbaik untuk Boy dan keluarganya. Saya doakan, semoga mereka bisa rujuk seperti keinginan Boy, keutuhan rumah tangga , semata demi masa depan cinta dan anak. Berharap, suatu hari nanti, si anak , sudah tumbuh besar dan dewasa, tahu akan kebesaran hati dan cinta seorang Ayah kepada dirinya. Si anak tentu harus menjadi anak yang berbakti dan bersyukur atas karunia Tuhan yang telah memberinya seorang Ayah yang luar biasa. Amin.
With Love,
--semoga semua mahluk hidup berbahagia--
0 komentar :
Post a Comment