Menjelajah Malaysia dan Thailand kali ini termasuk trip dadakan. Perjalanan yang dimulai pada tanggal 26 Juli kemarin sembari mengisi liburan Lebaran dikarenakan ada satu urusan kecil di Penang dan terjebak pada tiket promo yang ditawarkan Malaysian Airlines. Saat itu , tiket Jakarta - Kuala Lumpur dengan memakai MAS jauh lebih murah dibanding dengan AirAsia. Saya termasuk sedikit deg- deg-an, ketika beberapa hari setelah issued tiket MAS, eh, malah ada terjadi tragedi yang menimpa pesawat #MH17 milik Malaysia, setelah sebelumnya, ada juga #MH370, yang hingga kini, masih belum ada kejelasannya.
Bersama dengan seorang teman, kami berangkat dari Bandara kebanggaan kita semua, Soekarno - Hatta menuju ke Kuala Lumpur dengan pesawat yang berbeda. Tidak terasa menempuh perjalanan selama 2 jam diatas udara. Selain makan siang dan tawaran minuman beberapa variasi, pesawat #MH0723 yang membawa saya mendarat dengan selamat sampai Kuala Lumpur ini juga dilengkapi fasilitas nonton video dan dengar musik untuk masing- masing seat.
Melewati imgirasi yang panjang antriannya dan segala prosesnya, waktu sudah Kuala Lumpur sudah menunjukkan jam 4.15 sore. Menggunakan KLIA Ekspress dengan harga 35 RM ( 1 RM = Rp 3.650,- ) per orang, kami tiba di KL Sentral 28 menit kemudian. Hiruk pikuk menyambut kedatangan kami, sedikit celingak- celinguk, karena biasanya kalau main ke KL, segala urusan pasti diurusin sama teman yang tinggal di KL. Kali ini, urus sendiri, dengan modal mulut dan rajin bertanya, akhirnya kami dapatkan tiket masuk seharga 1 RM ke LRT yang bisa membawa kami ke Puduraya, terminal bus. Tujuan kami selanjutnya adalah Hat Yai - Thailand Selatan. Berselang hanya satu stop station saja, kami sudah bisa sampai. Tepatnya, kami turun di Pasar Seni, kemudian jalan kaki sekitar 10 menit melewati China Town.
Buru- buru masuk gedung terminal yang sedang padat- padatnya dengan manusia. Sekejap kemudian, sudah berada didepan loket penjualan. Disana terdapat puluhan jasa bus yang menawarkan tiket. Mau kemana saja ada, antar kota di Malaysia sampai antar negara, seperti bus ke Singapore dan Thailand. Situasi sore itu sedikit panik, berhubung di Malaysia juga merayakan Idul Fitri, sehingga banyaknya orang yang mudik ke kampung halaman masing- masing. Ditambah, banyaknya turis yang masuk ke KL dan ingin berlibur keluar kota KL melalui terminal ini. Dengan terpaksa, tiket seharga 80 RM ( mahal sekali, naik lebih dari 50 % ) , kami beli, itupun dengan kondisi bus biasa saja, tetap ber- AC, cuma tidak VIP. Dan bus baru berangkat jam 11 malam.
Tiket sudah ditangan, sedikit lega. Saatnya keliling dan jalan- jalan diseputaran China Town. Makan menjadi pilihan pertama kami saat itu. Semangkuk mie pangsit ala KL masuk kedalam perut saya dengan sempurna. Selanjutnya adalah jajanan streetfood. Seperti sosis bakar, cumi bakar dan sebagainya. Tentu, rasanya luar biasa. Enak sudah pasti ya. Mungkin, terbawa dengan lingkungan yang berbeda.
Waktu tidak kuasa membendung juga, sudah berkeliling sana sini, dari China Town , Kasturi Walk dan Central Market, masih saja jam 7. Oh ya, jam 7 di KL masih terang loh. Perut juga masih kenyang setelah diisi berbagai cemilan, akhirnya demi hanya untuk menghabiskan waktu yang tersisa selama menunggu jam keberangkatan bus ke Hat Yai - Thailand, kami pergi reflexi. Berada diseputaran China Town, biayanya cukup mahal - 70 RM per orang untuk 1 jam.
Setelah reflexi, masih saja menyisakan waktu yang begitu panjang. Rencana mau ke Bukit Bintang, mau jalan kaki, capek, mau naik taxi, katanya orang disana, lagi jam macet. Selebihnya, melangkah dengan santai menuju Terminal bus dan menunggu dengan setia. Duduk manis diantara segerombolan manusia yang juga sedang menunggu bus menuju tujuan masing - masing.
Tunggu menjadi bagian dari perjalanan kali ini, menunggu dalam waktu yang lama ditempat yang AC tidak berfungsi dengan baik, membuat jenuh. Saya kemudian cari aktifitas dengan ngobrol dengan turis lainnya. Diantaranya sekelompok anak muda dari Thailand dan dari Jakarta. Rasanya , tidak ada beda dengan teman- teman yang di Indonesia yang sedang mudik ke kampung halaman masing- masing. Menunggu bus yang tidak pasti datang jam berapa, menunggu dalam kebosanan. Menunggu berjam- jam , hingga larut malam. Barulah sekitar jam 00.15 bus datang. Itupun harus rebutan kursi antara sesama penumpang, yang tak lain adalah sesama turis. Geli, jika teringat kejadian waktu itu. Saya rebutan sama turis dari Jepang. Ya karena bus kali ini adalah free seat dan informasi yang didapatkan kalau pakai kursi tambahan. Hah?? Langsung berpikir, kursi tambahan? Kursi tempel? Bisa gempor donk sampai Hat Yai yang memerlukan waktu perjalanan lebih dari 10 jam. Kami seperti mudik , iyaa.. Mudik dinegeri orang.
Akhirnya, bus berangkat juga tepat pada jam 00.30. Senyum mulai terpancar dari kami, bagaimanapun, kami akan segera tiba di Hat Yai - Thailand Selatan. Walaupun tidur juga tidak pulas. Dinginnya bus malam itu, tempat duduk bus yang bukan untuk turis. Bus beberapa kali berhenti, entah di pom bensin atau bus stop. Yang ada panggilan alam , silahkan. Hingga matahari tepat berada diatas kepala, kami belum sampai juga di Hat Yai. Selain macet antri masuk ke imigrasi, ada 1 jam lebih, kami harus menunggu proses pengisian arrival card sebelum kami sampai di imigrasi. Termasuk antrian yang panjang untuk proses imigrasi masuk ke Hat Yai karena ramainya turis yang ingin bermain kesana. Dari imigrasi, kami harus menempuh perjalanan selama 1 jam lagi untuk bisa sampai di kota Hat Yai. Sekitar jam 2.30 siang, kami sampai juga diterminal. Teriknya matahari Hat Yai menyambut kedatangan kami. Total perjalanan pakai bus dari Kuala Lumpur - Hat Yai 14 jam lebih. Gempor benaran....
Nah, itulah cerita perjalanan hari pertama, tungguin yee.. serunya hari kedua di Hat Yai dengan kulinernya yang luar biasa enak...
With Love,
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---
Menunggu LRT |
Streetfood |
China Town |
Setelah reflexi, masih saja menyisakan waktu yang begitu panjang. Rencana mau ke Bukit Bintang, mau jalan kaki, capek, mau naik taxi, katanya orang disana, lagi jam macet. Selebihnya, melangkah dengan santai menuju Terminal bus dan menunggu dengan setia. Duduk manis diantara segerombolan manusia yang juga sedang menunggu bus menuju tujuan masing - masing.
Kasturi Walk |
Akhirnya, bus berangkat juga tepat pada jam 00.30. Senyum mulai terpancar dari kami, bagaimanapun, kami akan segera tiba di Hat Yai - Thailand Selatan. Walaupun tidur juga tidak pulas. Dinginnya bus malam itu, tempat duduk bus yang bukan untuk turis. Bus beberapa kali berhenti, entah di pom bensin atau bus stop. Yang ada panggilan alam , silahkan. Hingga matahari tepat berada diatas kepala, kami belum sampai juga di Hat Yai. Selain macet antri masuk ke imigrasi, ada 1 jam lebih, kami harus menunggu proses pengisian arrival card sebelum kami sampai di imigrasi. Termasuk antrian yang panjang untuk proses imigrasi masuk ke Hat Yai karena ramainya turis yang ingin bermain kesana. Dari imigrasi, kami harus menempuh perjalanan selama 1 jam lagi untuk bisa sampai di kota Hat Yai. Sekitar jam 2.30 siang, kami sampai juga diterminal. Teriknya matahari Hat Yai menyambut kedatangan kami. Total perjalanan pakai bus dari Kuala Lumpur - Hat Yai 14 jam lebih. Gempor benaran....
Nah, itulah cerita perjalanan hari pertama, tungguin yee.. serunya hari kedua di Hat Yai dengan kulinernya yang luar biasa enak...
With Love,
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---
Wah ini pemilik blognya suka jalan jalan yak :D Traveler Blogger X))
ReplyDeleteiya nih..hihiii
DeleteWah...jadi pengen melancong ke sana juga.. Apalagi kalo dpt tiket murah ya..lebih seru lg kalo backpaker aja kali ya?
ReplyDeletelebih seru sih backpacker sih... .
Delete