Kamis , 6 Februari kemaren, saya berkesempatan menghadiri NOBAR film Killers yang diselenggarakan oleh @Vivalog dan #Muvila. Film yang mengangkat tema pembantaian ini sukses dibintangi oleh Oka Antara dan Luna Maya, yang berperan sebagai suami istri. Sedangkan Kazuki Kitamura, aktor asal Jepang berhasil memainkan perannya sebagai seorang memiliki sisi lain dari dirinya.
Diceritakan, Nomura Shuhei yang diperankan oleh Kazuki Kitamura, demi kepuasan batinnya, dia membunuh orang yang tidak bersalah dan mendokumentasikan aksi kejamnya ke dalam video. Tidak sampai disitu saja, dia bahkan meng-upload video itu kedalam internet, agar dapat dilihat semua orang. Aksi pembantaian yang sangat keji tanpa ada alasan kenapa korban harus dibunuh dengan begitu sadisnya.
Bayu ( Oka Antara ) , jurnalis muda Indonesia yang sedang terpuruk baik kehidupan pribadi maupun kehidupan rumah tangganya bersama Dina ( Luna Maya ) akibat terlalu obsesi dalam mengungkap kasus politikus yang bernama Dharma ( Ray Sahetapy ). Salah satu aksi pembantaian Nomura , ditonton oleh Bayu dan mulai terpengaruh dengan video- video yang ditontonnya tersebut.
Tanpa disengaja, terjadi aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Bayu yang pada saat itu dia baru pulang dari rumah istrinya mengantarkan anaknya dan menumpang sebuah taksi. Ternyata, supir taksi telah bersekongkol dengan seorang preman untuk merampoknya. Kemudian Bayu dengan sekuat tenaga , berusaha untuk menyelamatkan diri. Saat itulah, kedua perampok itu tewas terbunuh akibat pistol mereka sendiri. Akibat saling menodong. Aksi ini kemudian direkam oleh Bayu dengan handphone dan diunggahnya ke dunia maya. Ternyata , video pertama Bayu ditonton oleh Nomura, si pembantai yang keji itu. Sejak itulah, mereka kerap berkomunikasi lewat dunia maya dan saling memamerkan aksi kekejaman masing- masing.
Film Killers ini khusus untuk yang diatas 17 Tahun. Bukan karena ada adegan panas, tapi sepanjang film ini banyak disuguhi oleh aksi pembantaian yang sadis. Mulai dari memasukkan kayu softball ke mulut korbannya, memakan lidah korban, membakar korban hidup- hidup , menggunakan kampak, gunting dan segala perkakas dalam aksi pembantaian mereka. Jadi , untuk anak yang dibawah umur, DILARANG KERAS untuk menonton film ini.
Ritme film ini tergolong cepat, penonton tidak diberi kesempatan untuk bernafas dari satu scene ke scene lainnya. Perpindahan lokasi syuting di Jakarta dan Tokyo juga mulus. Baru selesai disuguhkan satu pembunuhan yang kejam, langsung dilanjutkan aksi pembunuhan lainnya. Akting Kazuki Kitamura patut diacungkan jempol, dia berhasil memerankan tokoh berdarah dingin yang menghabisi korbannya dengan kejam. Akting Oka Antara juga patut diberi 2tumbs, berhasil memerankan seorang jurnalis muda yang terpengaruh dan belajar menjadi pembunuh. Emosi terhadap peran Bayu dan pendalaman karakter yang memukau. Sedangkan Luna Maya, dalam film ini, kurang begitu terekpose, hanya muncul dibeberapa scene saja, dan hampir setiap scene itu, perannya sebagai istri Bayu yang sedang bermasalah dalam rumah tangga mereka, terkesan emosional banget. Adegan marah- marah terus.
Ada satu scene yang menurut saya kurang. Setting lokasi disebuah hotel Jakarta, setelah Bayu membunuh anaknya Dharma, dia dikejar- kejar anak buah Dharma di koridor hotel. Yang mana banyak orang, tidak ada yang bawa senjata, melawan Bayu sendiri membawa pistol dan berhasil kabur dari kejar- kejaran itu tanpa ada satu luka yang berarti. Sedang untuk sound effect dan permainan trik kamera tergolong bagus.
Setelah keluar dari studio, para undangan diberi kesempatan untuk foto bersama dengan pemeran utama Bayu, Oka Antara dan Timo , sang sutradara
"Ada satu pesan moral yang tersirat didalam film Killers ini, yang mana adalah kita harus hati- hati dalam mengikuti perkembangan teknologi seperti internet. Jangan sampai seperti Bayu yang terpengaruh hingga terjebak " kata Oka saat itu dan dia mengaku dia belum membahas skrip film ini sampai setelah dia diterima main di film ini. " Setelah lolos audisi, saya baru dikasih skrip. Dan saya sangat terkejut. Ada banyak adegan menangis, lari- lari dan lain- lain. Itu capek banget" ungkap Oka.
Scene terakhir dimana Bayu, Nomura , Dharma dan anak Bayu dipertemukan diatas sebuah gedung di Jakarta menjadi scene yang paling berkesan bagi Oka . " Semua campur aduk .Secara emosional, Bayu yang baru kehilangan istri, sedangkan disitu, Bayu harus menolong anaknya, disitu juga dia harus melawan Nomura dan Dharma."
Kanan ke kiri : Meity, Alfan, Mas Timo dan saya |
Sedangkan sang sutradara menjelaskan proses syuting film ini memakan waktu 52 hari. Proses kolaborasi antara 2 negara ini tergolong sulit. Faktor bahasa, lokasi syuting dan membutuhkan 2 kru menjadi kendala dalam proses film ini. Dan ini adalah asli ide kami sendiri.
"Saya akan membuat film Zombie untuk next project saya. Tapi saya belum tahu apakah akan ada kolaborasi lagi. Tungguin saja" kata Timo ,sang sutradara film Ditanya tentang banyaknya komentar tentang terlalu sadis dan kejam dari aksi pembantaian didalam film ini. "Film ini hanya bersifat entertain., kita kembali ke masing- masing penonton saja."
Semoga film ini bisa sukses dan diterima oleh para penikmat film di Indonesia. Itulah harapan pemain dan sutradara film Killers.
Bagaimana dengan Anda ???
Anda pecinta film dan suka genre pembunuhan kayak ini ?? Bagaimana akhir dari aksi kekejaman 2 orang ini? Penasaran?? Makanya nonton film, dijamin puas deh, tapi jangan sampai terpengaruh ya seperti Bayu...
With Love,
-semoga semua mahluk hidup berbahagia-
Wah... reviewnya terlalu lengkap ... sampai endingnya juga ada... jadi enggak penasaran lagi dong pas nonton
ReplyDeletesipp... makasih masukannya...
DeleteYah , orang yg bikin film ini tidak tahu efek sampingnya. Ini bisa menjadi contoh bagi remaja yg masih dalam masa labil mempraktekkan hal begitu.
DeleteHati-hati saja, bisa-bisa anak jadi sakit saraf membunuh keluarga untuk praktek .
wah, jadi takut mau nontonnya...
ReplyDelete