Kembali ke kampung halaman dan bertemu dengan keluarga adalah keinginan setiap anak perantauan. Perasaan rindu akan rumah, orangtua, saudara, kamar tidur, teman main, sampai makanan kesukaan selalu hadir dalam angan. Begitu juga dengan saya, mempunyai kesempatan pulang kampung ke Medan pada tanggal 4 Juni - 9 Juni `13 lalu, membuat saya bisa mengobati kerinduan akan rumah. Trip ke Medan kali ini sebenarnya adalah untuk sembahyang satu tahun genap Nenek saya meninggal. Tentu saja, waktu yang berlalu dengan sangat cepat. Tanpa terasa, kisah pilu satu tahun lalu, tepat waktu Nenek saya meninggalkan kami semua. Tapi, kali ini saya bukan mau membahas tentang kesedihan. Toh.. itulah jalan hidup yang harus dilalui siapa saja bagi setiap manusia yang ada didunia ini. Siap tidak siap...
Kembali ke Medan, memberi kesempatan untuk bertemu dengan Papa dan Mama, menikmati setiap masakan Mama. Main dengan keponakan - keponakan dan yang pastinya adalah bertemu dan hangout bareng teman- teman . Ini yang paling seru, karena selain hanya bertemu, hal yang dilakukan adalah berburu kuliner.
Nih... hasil perburuan kuliner selama berada di Medan ...
1. Lontong malam ala Nasi Lonte
Eppss.. jangan berburuk sangka dulu... iya namanya memang nasi lonte. Dan sangat terkenal di Medan. Bahkan sejak saya sekolah dulu. Kabarnya dikasih nama nasi lonte karena mereka selalu buka jam 9 malam. Biar tahu saja ya, selalu ramai dan selalu dipadati pelanggan setia mereka. Macam- macam yang ditawarkan mereka, mulai dari nasi lemak ( nasi gurih lah kalau orang Jakarta bilang ) dan nasi putih dengan puluhan pilihan tambahan lauk. Ada lupis, pulut sampai lontong. Nah..saya selalu memilih sepiring lontong malamnya dengan tambahan Udang Sambal dan rendang sapinya. Rasa pedas plus kuah santan ala Medan yang asli, membuatku puas ...
2. Durian Ucok
Ke Medan, makan durian adalah hal yang harus dilakukan oleh para pecinta kuliner terutama yang doyan durian. Dan durian Ucok adalah favorit bagi para kuliner wisatawan dari luar kota. Mungkin karena bukan musimnya, duriannya juga kurang bagus. Tapi tak apalah, yang penting, durian....maknyosss....
3. E - mie atau yang dikenal mie rebus.
Selama saya di Jakarta, belum pernah menemukan makanan mie dengan kuah kental seperti ini. Kecuali ke tempat makan khusus yang jual makanan Medan. Tapi tempat lain, tidak pernah saya temui. Dengan kuahnya yang kental, mie-nya yang sudah direbus, dengan tambahan kentang dan ebi kering membuat makanan ini enak sekali. Krupuk merah putih dan kripik juga menjadi tambahan diatasnya.
4. Nasi Nenek
Nah... kalau yang ini sih baru pertama saya kunjungi. Waktu saya masih di Medan, nasi nenek ini belum ada atau mungkin sudah ada tapi belum terkenal saja. Setelah saya pindah ke Jakarta, belakangan ini sering mendengar dari teman, ada nasi nenek. Jadi penasaran. Nasi lemak dengan campuran tempe goreng kering, sayur- sayuran dicampur jadi satu. Mau pedas atau tidak , tergantung selera. Tapi memang rasanya enak . Atau ingin tambahan lauk seperti ayam goreng, ikan dan lainnya juga bisa. Tersedia juga sate telur puyuh.
5. Kwetiau kuah sapi dan Es cendol - Asiok jln Emas
Harus rela antri panjang, butuh kesabran tinggi jika mau menikmati semangkok kwetiau kuah sapi. Pelanggannya banyak banget, jualanya rumahan. Tapi gaungnya sampai dimana-mana. Daging sapi yang empuk, dengan kuahnya yang pas dilidah yang membuat dia bisa terkenal. Satu lagi menu andalannya adalah bihun kepala ikan. Untuk minumannya, cendol menjadi pilihan utama . Cendol yang asli, yang dibuat sendiri, kenyal dengan tambahan santan dan es batu, bleeerrrr... enakk..
6. Pondok Durian Sitepu
Tidak puas dengan durian Ucok, membuat saya harus berburu durian lagi. Durian Sitepu juga salah satu langganan saya. Tapi memang tidak bisa ditipu, memang karena bukan musimnya, pindah kesini juga sama saja, Duriannya kali ini kurang mantap. Satu hal yang berubah dari tempat ini adalah tempatnya. Dulu, harus makan diatas papan yang dibuat alakadarnya diatas selokan, kini, sudah mengalami kemajuan, sudah tersedia lahan yang luas yang sudah disemen, lebih bersih dan tertata.
Begitulah hasil berburu kuliner perjalanan pulang kampungku kali ini. Tidak terasa juga, liburan ke Medan sudah berakhir. Dan tetap akan menjadi kenangan indah yang pantas untuk dikenang. Kuliner Medan tetap bisa menyisakan cerita tersendiri bagiku untuk bisa saya ceritakan ke teman-temanku di Jakarta. Bagi yang ingin melakukan wisata kuliner ke Medan ataupun wisata alam dan lainnya, saya bersedia berbagi sesuai pengalamanku selama tinggal dan besar di Medan. Semoga artikelku ini bisa membantu teman- teman yang akan berwisata ke kota Medan, tanah kelahiranku.. Horas...
With Love,
Husin Peng
---Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia ---
lapeeeeeerrrrrrr.....
ReplyDeleteMau tuh.....hheeehe
ReplyDeleteAbis makan, ilangin lemak dengan teh Herbal..
ReplyDeleteCek di sini for more www.dietpraktis.com