Saya mengalami sendiri kenyataan seperti ini. Dulu mimpi dan cita- cita saat masih kecil, kemudian besar, sekolah dan menyelesaiakn kuliah dibidang ilmu komputerisasi, tapi bekerja sebagai administrasi dan accounting, terakhirnya malah saya berkarier dibidang sales dan marketing. Kontras.. banting.. tidak nyambung dan sia-sia.Jadi ilmu yang didapat selama dibangku akademis, bagaimana? Terus bagaiamana pula bisa berada dilingkungan sales dan marketing yang tidak pernah saya pelajari ?
Itulah apa adanya, itulah kenyataan hidup yang sedang saya jalani selama ini. Saya yakin, bukan hanya saya saja yang salah arah, salah melangkah, salah mengambil keputusan, salah menentukan sikap. Saya yakin, banyak yang mempunyai ilmu A tapi bekerja dibidang B, bidang C dan lainnya. Apabila anda seorang yang bekerja dibidang Hrd, anda-lah orang yang paling tau dan paling banyak bertemu dengan orang- orang seperti saya.
Belum lagi ada keinginan dari orangtua yang mau anaknya mewarisi bisnis perusahaannya sedangkan sang anak tidak tertarik sama sekali dengan dunia bisnis. Sang anak malah lebih suka ke dunia seni. Si Bapak adalah seorang tentara atau polisi, biasanya menginginkan anak cowoknya mengikuti jejaknya sebagai tentara juga. Macam- macam kejadiannya, banyak contoh - contoh lainnya yang mungkin anda pernah dengar atau bahkan anda merasakan sendiri. Keadaan yang terkadang memaksa perpecahan akibat tidak ada titik temu antara harapan orangtua dengan cita-cita si anak. Bagaimana cerita versi kamu?
Untuk itu, untuk semua pengalaman hidup yang sudah pernah kita lalui dan tak akan pernah bisa diulang lagi, tidak pernah bisa kembali lagi, alangkah baiknya, kita belajar dari pengalaman kita sendiri. Menerapkannya ke kehidupan kita selanjutnya, yaitu bagi yang sudah berkeluarga dan punya anak, bagusnya keadaan itu tidak terulang dan tidak terjadi pada kehidupan anak- anak kita.
Biarkanlah mereka ( anak- anak kita ) menentukan jalan hidup mereka sendiri, menentukan mimpi dan cita-cita mereka. Mengetahui lebih dini, apa tujuan hidupnya? Apa sih target hidupnya ? Melalui kesadaran akan kemampuan apa yang dimilikinya. Kecerdasan apa yang diberikan Tuhan kepada dirinya? Bakat dan talenta apa yang ada dalam dirinya?
Apa sih target hidup buat anak kecil? Apa mereka mengerti tentang hidup dan target hidup? Apakah tidak terlalu memaksakan si anak untuk memahami hidup ini? Tentu bukan demikian.
Artinya adalah bahwa sebagai orangtua, membantu mereka menemukan cita-citanya. Membantu mereka mencari tahu apa sih kecerdasan yang dimiliki. Dengan mengetahui lebih dini, akan lebih muda untuk si anak dalam menemukan cita-citanya. Jadi tidak seperti membeli kucing dalam karung. Apakah kucingnya hitam atau kucingnya putih?
Sebagai contoh : Saya, setelah menyelesaikan kuliah, masih belum tahu, sebenarnya apasih kelebihan yang saya miliki? Bertanya- tanya terus , mencari dan terus menggali potensi yang saya miliki. Nah.. memang sih tidak ada kata terlambat bagi siapapun. Tapi, bukankah lebih baik, sedari kecil dulu, saya tau apa potensi diri saya, ahlinya dibidang apa? Saya fokus dibidang itu, mendalami ilmu itu saja. Tidak serta merta melahap semua ilmu yang akhirnya, saat ini tidak saya terapkan dalam kehidupan sehari - hari saya. Akhirnya sia- sia, habis waktu, habis tenaga, dan habis biaya. Itu tidak akan kembali lagi.
Belajar menyusun rencana hidup baik untuk diri kita atau untuk anak - anak kita. Atau populernya adalah resolusi. Banyak orang saat ini, sudah membuat resolusi, ada yang buat untuk 1 tahun, 6 bulan , 3 bulan atau mungkin ada yang buat untuk diatas 1 tahun.
Intinya, menemukan jati diri , memahami potensi diri yang dimiliki, mengetahui kelebihan apa yang diberikan Tuhan, kemudian fokus dan menentukan cita -cita dan mimpi-mimpi , target hidup dengan kecerdasan yang ada dalam diri, kembangkan , berusaha dan bekerja keras, kejarlah dan wujudkan itu semua. Percayalah, itu akan jauh lebih baik. Semoga bermanfaat bagi siapapun. Amin....
With Love,
Husin Peng
--- Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia---
intinya adalah kenali potensi diri dan mau mengembangkan :)
ReplyDeletebenar mbakk... makasih ya sudah berkunjung...
Delete